Lihat ke Halaman Asli

YAYANG NANDA BUDIMAN

Legal Content Writer

Reinventing Peran Generasi Muda dalam Menata Ulang Strategi Kebijakan Publik Berbasis Ekonomi Berkelanjutan

Diperbarui: 24 Desember 2024   11:33

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi ekonomi berkelanjutan (Sumber: Pixabay)

Generasi muda saat ini, dengan segala dinamika dan kekuatannya, memegang peranan yang tak bisa dipandang sebelah mata dalam menentukan arah masa depan. Dengan lebih dari 24% penduduknya terdiri dari usia muda berdasarkan survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) Badan Pusat Statistik (BPS) pada Maret 2022, Indonesia memiliki potensi besar untuk menjadi motor perubahan. Mereka bukan sekadar pewaris, tetapi juga agen perubahan yang menentukan nasib planet ini.

Dalam konteks pembangunan berkelanjutan, yang telah disepakati oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) melalui 17 tujuan globalnya, mereka adalah ujung tombak dalam menghadapi berbagai persoalan besar yang tak lagi bisa diabaikan: kemiskinan, ketidakadilan sosial, dan ancaman perubahan iklim. Generasi ini harus sadar bahwa tak ada lagi ruang untuk berleha-leha; mereka adalah aktor utama dalam menciptakan dunia yang lebih adil dan lestari.

Menghadapi tantangan ke depan kebijakan publik dapat mengoptimalkan sinergi antara peran generasi muda, inovasi, dan keuangan dalam mewujudkan ekonomi berkelanjutan. Dengan kata lain, kita tengah membahas bagaimana "#UangKita untuk Masa Depan Indonesia", sebagai simbol perubahan, bisa menjadi instrumen yang efektif untuk mendorong generasi muda menuju ekonomi hijau (green economy) yang inklusif dan berkelanjutan di masa depan.

Arah Kebijakan dalam Transformasi Sektor Keuangan

Sektor keuangan dalam suatu negara merupakan tulang punggung ekonomi yang mempunyai peran vital dan signifikan dalam menentukan arah pembangunan suatu bangsa. Namun, untuk mencapai ekonomi berkelanjutan, keuangan inklusif dan berkelanjutan harus menjadi fondasi kebijakan publik.

Dalam konteks yang relevan, semangat #UangKita tak ubahnya sinyal dari keuangan digital yang mesti dioptimalkan. Kebijakan publik harus memastikan bahwa teknologi keuangan, serupa fintech dan blockchain, dipergunakan guna menyediakan akses yang lebih luas kepada generasi muda untuk berinvestasi dalam beragam sektor yang mensupport pembangunan berkelanjutan.

Generasi muda kini semakin cenderung berinvestasi di perusahaan dan instrumen keuangan yang mengedepankan prinsip keberlanjutan. Pilihan ini bukan hanya mencerminkan kepedulian mereka terhadap lingkungan dan masyarakat, tetapi juga sebagai langkah cerdas dalam strategi investasi jangka panjang.

Berdasarkan data dari PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI), jumlah investor saham di pasar modal Indonesia telah mencapai 4 juta pada akhir semester I tahun 2022, dengan 99,79% di antaranya adalah investor individu lokal. Dari angka tersebut, 81,64% merupakan generasi muda, yaitu Gen Z dan milenial, dengan total nilai aset mencapai Rp144,07 triliun. Studi dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada tahun yang sama juga menunjukkan bahwa saham tetap menjadi salah satu instrumen investasi utama bagi generasi muda yang peduli dengan isu-isu keberlanjutan.

Pemerintah sebagai pengambil keputusan harus menciptakan regulasi yang mendukung pengembangan produk keuangan berbasis teknologi yang memudahkan generasi muda untuk berinvestasi secara langsung dalam ekonomi berkelanjutan dan kebijakan ini juga harus memastikan bahwa inovasi yang muncul tidak hanya menguntungkan segelintir orang, tetapi juga dapat diakses oleh publik luas, terutama bagi generasi muda yang ada di daerah-daerah terpencil.

Strategi Kebijakan Pendidikan dan Investasi Hijau

Strategi kebijakan pendidikan ini perlu diarahkan guna menciptakan lebih banyak program pelatihan dan inkubasi bisnis yang terkonsentrasi pada sektor ekonomi hijau. Mendesain pemahaman dan keterampilan keuangan berkelanjutan di kalangan generasi muda akan memproduksi jutaan wirausahawan baru yang mempunyai misi sosial yang berdampak positif bagi masa depan lingkungan dan masyarakat.

Selain sektor pendidikan, salah satu cara utama untuk mendorong ekonomi berkelanjutan adalah melalui strategi investasi hijau. Pemerintah harus mengaplikasikan kebijakan yang memfasilitasi lebih banyak investasi di berbagai sektor yang ramah lingkungan. Ini dapat berupa intensif pajak bagi perusahaan yang berinvestasi dalam teknologi ramah lingkungan atau program pembiayaan bagi startup yang mengembangkan solusi berbasis keberlanjutan.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline