Lihat ke Halaman Asli

Nanda Aurellia

Universitas Hayam Wuruk Perbanas Surabaya

Mengoptimalkan Layanan Penggunaan Paylater: Panduan untuk Mengelola Keuangan dengan Lebih Bijak

Diperbarui: 6 Mei 2024   11:03

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Finansial. Sumber ilustrasi: PEXELS/Stevepb

Di era digital ini, layanan paylater telah menjadi pilihan populer bagi banyak orang untuk memenuhi kebutuhan mereka secara instan tanpa harus membayar secara langsung. Menurut Otoritas Jasa Keuangan (OJK), paylater adalah suatu layanan yang memungkinkan individu untuk menunda pembayaran atau berhutang yang harus dilunasi pada waktu yang sudah ditentukan. Layanan ini memberikan fleksibilitas dalam berbelanja dan memungkinkan pembayaran dalam beberapa kali cicilan atau pada waktu yang telah ditentukan. Dengan banyaknya platform e-commerce dan fintech yang menawarkan layanan paylater, konsumen dapat menikmati kemudahan dan kenyamanan berbelanja online sambil mengelola keuangan dengan lebih efisien. Namun, penggunaannya dapat mendorong seseorang untuk melakukan pembelian berlebihan dan memicu perilaku konsumtif yang tidak sehat.

            Penggunaan layanan paylater dapat memberikan kemudahan dan fleksibilitas bagi konsumen untuk berbelanja kapan saja dan dimana saja. Selain itu, layanan paylater sering memberikan berbagai promosi, seperti cashback, bunga nol persen dan voucher belanja. Layanan paylater juga memberikan kemudahan akses ke berbagai merchant yang bekerja sama, sehingga konsumen dapat menikmati pilihan belanja yang luas dan mengatur pembayaran dengan cara yang paling nyaman bagi mereka.

            Layanan paylater meskipun menawarkan kemudahan dan fleksibilitas dalam berbelanja, juga dapat memberikan dampak negatif bagi keuangan konsumen. Penggunaan paylater yang berlebihan atau tidak terkendali dapat mendorong perilaku impulsif buying yang berisiko bagi kuangan konsumen. Perilaku impulsif ini dapat menyebabkan pembelian berlebihan, yang pada gilirannya menumpuk utang dan meningkatkan beban finansial konsumen. Selain itu, keterlambatan pembayaran dapat menimbulkan denda dan bunga tinggi, yang memperburuk situasi keuangan dan merusak riwayat kredit. Untuk menghindari dampak negatif ini, konsumen harus menggunakan layanan paylater dengan bijaksana, menjaga kendali atas keuangan mereka, dan mengutamakan kebutuhan di atas keinginan saat berbelanja.

            Penggunaan layanan paylater dapat meningkatkan risiko perilaku impulsif buying dan mengarah pada pengelolaan keuangan yang buruk. Dengan kemudahan pembayaran tertunda, konsumen cenderung melakukan pembelian tanpa mempertimbangkan konsekuensinnya. pembelian impulsif ini dapat menyebabkan akumulasi utang yang tidak terkendali jika tidak dikelola dengan bijak. Selain itu, pembayaran yang tertunda dapat membuat konsumen kehilangan jejak pengeluaran mereka, sehingga sulit untuk memantau dan mengelola keuangan pribadi secara efektif. Ketergantungan pada layanan paylater dapat menjadi masalah keuangan jangka panjang bagi konsumen. Akibatnya, utang dapat menumpuk dari waktu ke waktu karena konsumen mungkin terus menunda pembayaran dan menambah pembelian baru. Oleh karena itu, penting bagi konsumen untuk menggunakan layanan paylater secara bijaksana dan mempertimbangkan dampaknya pada keuangan jangka panjang.

            Penggunaan layanan paylater dalam bertransaksi memiliki manfaat dan dampak negatif. Disatu sisi, layanan paylater memberikan kemudahan dan fleksibilitas bagi konsumen untuk melakukan pembelian tanpa harus bayar langsung. Ini dapat membantu konsumen mengatur keuangan dengan lebih bijak dan mengatasi kebutuhan mendesak. Namun, disisi lain  penggunaan layanan paylater yang berlebihan dapat mendorong perilaku impulsif buying dan akumulasi utang, yang dapat merusak pengelolaan keuangan jangka panjang. Oleh karena itu, penting bagi konsumen untuk menggunakan layanan paylater dengan hati-hati, pembelian sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan finansial. Dengan cara ini, konsumen dapat memanfaatkan keuntungan paylater tanpa menimbulkan dampak negatif pada pengelolaan keuangan jankgka panjang.F

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline