Lihat ke Halaman Asli

Nanda Antika Sari

Mahasiswi IAIN Palangka Raya

Rendahnya Pertumbuhan Ekonomi Mempengaruhi Jumlah Pengangguran

Diperbarui: 1 Juli 2023   21:13

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Pertumbuhan ekonomi dan jumlah pengangguran seringkali saling terkait dalam konteks kegiatan ekonomi suatu negara. Pertumbuhan ekonomi dapat terlihat bagaimana proses produksi barang atau jasa di suatu negara. Hal ini dapat diukur melalui indikator-indikator seperti Produk Domestik Bruto (PDB), Pendapatan perkapita, atau angka pertumbuhan sektor-sektor ekonomi tertentu.

Salah satu contoh kasus pertumbuhan ekonomi pernah terjadi di Kota Palangka Raya, Kalimantan Tengah. Dikutip dari website bahwa pada tahun 2021, tingkat pengangguran terbuka di Kota Palangka Raya mencapai 5,86 persen. Walikota Palangka Raya, Farid Naparin menerangkan "Tingkat pengangguran terbuka itu menggambarkan geliat perekonomian di Kota Palangka Raya yang tentu juga berpengaruh terhadap pendapatan daerah". Beliau mengatakan untuk menangani hal ini diperlukan peran bersama dari seluruh pihak, terutama pihak perusahaan dalam menyediakan lapangan pekerjaan. "Jadi ada target-target yang harus kita capai untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan menekan angka kemiskinan masyarakat serta pemerataan pendapatan daerah" tutup Farid Naparin.

Dari kasus tersebut dapat kita lihat bahwa yang mempengaruhi dari pada pertumbuhan ekonomi dan menyebabkan bertambahnya tingkat pengangguran adalah lapangan pekerjaannya. Selain itu juga jumlah mahasiswa yang baru lulus dan tidak kembali ke kampung halamannya melainkan berdiam diri di kota tersebut guna mencari lapangan pekerjaan. Banyaknya orang baik dari kalangan muda ataupun kalangan orang dewasa yang perlu lapangan pekerjaan, namun lapangan pekerjaan yang terbilang terbataslah yang menyebabkan merosot dan rendahnya pertumbuhan ekonomi di daerah tersebut.

Dikutip kembali dari website bahwa walikota Palangka Raya, Farid Naparin memberlakukan pelatihan UMKM guna untuk mengurangi tingkat pengangguran dan dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi dari Kota Palangka Raya. Terbukti terbentuk salah satu kelompok UMKM yang diberi nama Kampung Kalakai yang berada di Jalan Mendawai, Kelurahan Palangka, Kecamatan Jekan Raya. Tidak ada itu, ada beberapa kelompok UMKM juga yang terbentuk dan berkembang hingga sekarang. Bahkan mereka dapat membuka lapangan perkerjaan. Hal ini merupakan sebuah trobosan dari walikota Palangka Raya, Farid Naparin dan membuahkan hasil jauh dari pada sebelumnya.

Melihat hal tersebut, itu merupakan kebangkitan dari pada masyarakat kota palangka raya yang dimana pada tahun-tahun sebelumnya saat Covid-19 melanda, pertumbuhan ekonomi di Kota Palangka Raya merosot disebabkan sulitnya beraktivitas dan bekerja di luar ruangan. Pada tahun 2020 Badan Statistik Pusat Kota Palangka Raya mencatat bahwa pertumbuhan ekonomi di Kota Palangka Raya merosot begitu dalam hingga mencapai angka -2,67 persen. Dan pada tahun 2021 kota Palangka Raya barulah mengalami inflasi yang meningkatkan pertumbuhan ekonomi di kota Palangka Raya menjadi 1,29 persen.

Pengamat ekonomi yang juga merupakan Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Palangka Raya, Fitria Husnatarina berpendapat "Perekonomian di Kalimantan Tengah akan bergerak pada pertumbuhan positif dengan sektor-sektor utama yaitu perkebunan, pertanian, perternakan, perikanan, dan pertambangan". Dan juga perlu adanya eksekusi kebijakan ungkapnya.

Pendapat penulis berkaitan dengan rendahnya pertumbuhan ekonomi yang mempengaruhi jumlah pengangguran ialah rendahnya pertumbuhan ekonomi suatu daerah harus segera diatasi, Jika hal ini dikarenakan minimnya lapangan kerja, maka pemerintah setempat harus memberikan solusi bagaimana lapangan perkerjaan di suatu daerah itu bisa bertambah. Diantaranya mungkin dengan diadakannya pelatihan atau kursus seperti yang dilakukan walikota Palangka Raya. Sehingga mereka dapat menjadi penyedia lapangan pekerjaan, bukan seseorang pengangguran yang terus mencari lapangan pekerjaan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline