Batu 2024 --- Pengabdian pada Masyarakat oleh Mahasiswa (PMM) Kelompok 68 Gelombang 2 Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) menunjukkan kepeduliannya terhadap isu-isu sosial dengan memberikan edukasi mengenai cyber bullying kepada siswa SD Islam Al Falah. Kelompok PMM 68 gelombang 2 yang di dampingi Dosen Pembimbing Hudaniah, S.Psi., M.Si. Nama mahasiswa kelompok 68 adalah Nanda Adela Larasati Kuncoro (Koordinator), Haidar Dimas Heryanto, Indra Fahlevy Firdaus, Muh. Farlan, Zeedan Mustami Argani.
Kegiatan ini merupakan bagian dari program Pengabdian pada Masyarakat oleh Mahasiswa (PMM) yang bertujuan untuk meningkatkan kesadaran dan pemahaman siswa tentang bahaya dan dampak negatif cyber bullying. Dalam edukasi yang diberikan, PMM Kelompok 68 memperkenalkan kepada siswa kelas 1 sampai kelas 6 tentang definisi bullying, bentuk bullying, dampak bullying, ciri-ciri korban bullying, definisi cyberbullying, serta pencegahan cyberbullying. Melalui presentasi, pembuatan komik bersama, dan game yang telah dibuat oleh Mahasiswa PMM Universitas Muhammadiyah Malang Jurusan Informatika, para siswa diajak untuk lebih memahami pentingnya bersikap bijak dalam menggunakan media sosial dan internet.
Pembelajaran cyber bullying dengan metode game interaktif pada kelas 2(Dokumentasi pribadi)
Kelompok 68 gelombang 2 PMM, memberikan edukasi cyber bullying dengan metode game. Game yang dibuat oleh PMM Kelompok 68 ini menggunakan software unity. Game ini berceritakan anak bernama Malik yang mencari beberapa guru untuk menyelesaikan tugas yang diberikan. Setiap guru akan memberikan pertanyaan dan pertanyaan tersebut akan dijawab oleh siswa SD Islam Al-Falah. Tujuan game ini adalah agar siswa dapat lebih memahami cyber bullying seperti apa. Dari materi yang telah disampaikan pada hari sebelumnya.
Selain itu, PMM Kelompok 68 juga memberikan contoh-contoh yang dapat lebih dipahami oleh anak SD berupa drama dengan pemerannya adalah anggota kelompok 68 yang menjelaskan dampak psikologis yang bisa ditimbulkan oleh cyberbullying, seperti rasa takut, depresi, dan kehilangan kepercayaan diri. Hal ini dilakukan agar para siswa lebih waspada dan mampu melindungi diri serta teman-temannya dari tindakan tidak bertanggung jawab di dunia maya.
Tidak hanya itu, para siswa juga diberikan tips dan strategi untuk menghindari cyber bullying, seperti melaporkan tindakan yang mencurigakan, tidak lagi berinteraksi dengan kelompok yang melakukan cyberbullying, dan menjaga etika saat berkomunikasi di dunia maya. PMM Kelompok 68 berharap bahwa edukasi ini dapat memberikan bekal kepada para siswa dalam menghadapi tantangan di era digital yang semakin kompleks.
Edukasi ini tidak hanya berfokus pada pencegahan, tetapi juga menekankan pentingnya saling mendukung antar siswa. PMM Kelompok 68 mengajak para siswa untuk menjadi agen perubahan yang positif dengan membantu teman-teman mereka yang mungkin menjadi korban bullying, baik di dunia nyata maupun maya. Dengan menumbuhkan empati dan solidaritas sejak dini, diharapkan para siswa dapat menciptakan lingkungan sekolah yang lebih aman dan ramah, dimana setiap individu merasa dihargai dan dilindungi dari perilaku negatif.