Lihat ke Halaman Asli

Nanda Dahlian Febrianti

Future Journalist

Kondisi Ekonomi Global Sebagai Dampak Genosida Israel Terhadap Palestina

Diperbarui: 30 Oktober 2023   07:39

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gambar: kompas.com 

Konflik antara Israel dan Palestina sampai pada hari ini belum juga menemukan titik terang. Berawal dari adanya migrasi orang Yahudi yang difasilitasi oleh Inggris dengan adanya Deklarasi Balfaour. Pada gelombang migrasi ini terjadi perlawanan dan rakyat Palestina yang khawatir dengan perubahan demografi negara mereka dan penyitaan tanah mereka oleh Yahudi.


Konflik antara Israel dan Palestina pun memanas pada 1967. Saat itu Israel menyerang Palestina lantaran ingin merebut jalur Gaza dan kawasan Sinai hingga tepi barat serta Yerussalem Timur dari Yordania. Selanjutnya, peperangan antara Israel dan Palestina tidak dapat dihindarkan lagi dan rangkaian serangan mulai dilakukan Israel untuk menaklukkan Palestina.


Peristiwa pengeboman yang terjadi di rumah sakit Al-Ahli Al Ma'madani Arab di Kota Gaza Palestina pada (17/10/2023) menewaskan 500 lebih warga Palestina, diantaranya anak-anak, pasien, dan dokter yang menjadi korban jiwa. Serangan brutal yang dilakukan Israel ini bertentangan dengan hukum humaniter internasional atau kerap disebut sebagai hukum perang yang mesti dipatuhi saat dilanda konflik bersenjata. Serangan ini juga melanggar Konvensi Jenewa II dan Protokol Tambahan Pertama yang mengatur perlindungan terhadap personel medis, layanan medis sipil, dan rumah sakit. Tindakan Israel terhadap warga Palestina dinilai sebagai suatu bentuk genosida (upaya penyerangan terhadap suatu kelompok/ras).


Dalam aspek ekonomi tindakan genosida memiliki banyak pengaruh. Berdasarkan analisis dark Center of Economics and Law Studies (Cellios) kondisi perekonomian global telah memasuki suasna chaos. Dikhawatirkan krisis di Timur Tengah akan menimbulkan krisis ekonomi global.


Selain itu, harga minyak yang naik juga membuat lembaga melakukan revisi terhadap proyeksi inflasi. Akibatnya para investor mendesak agar bank sentral segera menaikkan suku bunga. Hal ini sangat merugikan pasar keuangan di negara berkembang jika terjadi inflasi sebagai dampak peristiwa genosida tersebut.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline