"Apalah arti sebuah nama", bagi sebagian masyarakat mungkin tak mengandung dampak atau efek yang besar, tapi bagi masyarakat jawa yang pernah merubah nama anaknya karena si anak sering sakit-sakitan atau si anak sering bernasib buruk, mereka percaya bahwa nama mengandung doa sehingga takdir dan nasib akan nempel pada arti dari nama anak tersebut.
Mungkin karena itulah, Pemerintah sering merubah nama Progam Penanganan Covid-19 dari semula PSBB menjadi PSBB Transisi, kemudian PPKM Mikro. Lalu bertransformasi menjadi PPKM Darurat dan sekarang PPKM Level 3 dan 4.
Esok adalah hari terakhir PPKM Level 4. Apakah kamu sudah tahu nama program penanganan covid-19 dan isi program yang akan diterapkan pemerintah selanjutnya?.
Jika kita peduli, patut kita pertanyakan sebenarnya bagaimana langkah dan strategi pemerintah tersebut. Jika kamu seorang ojol, mungkin kamu tidak akan mendapat orderan di atas jam delapan malam.
Jika kamu penjual cimol PKL-an, mungkin kamu harus tahu kapan satpol PP berpatroli. Jika kamu seorang buruh, mungkin kamu akan dag dig dug der jangan-jangan perusahaan akan Mem-PHK. Jika kamu pekerja, mungkin kamu akan berharap kapan dapat subsidi penghasilan.
Jika kamu seorang Isoman, mungkin kamu akan bertanya kapan mendapat bantuan sembako. Dan masih banyak pertanyaan lain karena siapapun kamu, kamu semua akan terkena dampak maupun manfaat program pemerintah pasca PPKM level 4.
Kita tahu betul bahwa tanpa memakai masker (dobel), mencuci tangan pakai sabun, menjaga jarak, membatasi mobilitas hingga tanpa menghindari kerumunan, pandemic covid-19 akan sulit ditangani. Kita berpartisipasi dalam penanganan covid-10 melalui 5M yang kita lakukan tiap saat. Apakah itu cukup? Tentu belum bukan!
Pemerintah perlu menerapkan strategi jitu untuk menangani pandemic covid-19. Kesehatan dan Keselamatan masyarakat dari Novel Coronavirus dari berbagai variannya mulai dari Alfa, Beta, Gama, Delta dan seterusnya menjadi hal yang utama dan prioritas. Jika kita semua sehat, kita bisa bekerja dan membangun ekonomi yang kuat bukan!.
Bila Masyarakat menerapkan 3M sebagaiman telah disebut diatas, maka Pemerintah berupaya melakukan 3T yaitu Tracing, Testing dan Treatment. Pertanyaannya adalah apakah 3T oleh Pemerintah tersebut sudah cukup dilakukan?
Tracing atau penelusuran riwayat kontak untuk mengendalikan laju penyebaran covid-19 akan ditingkatkan oleh pemerintah. Hal ini disampaikan Luhut Panjaitan Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi selaku panglima PPKM Level 4 beberapa waktu lalu bahwa tracing itu kuncinya. Pemerintah sendiri baru akan menyiapkan regulasi tracing melalui Instruksi Presiden.
Satu kunci terkadang tidak cukup. Kita sering diingatkan di tempat parkir untuk menerapkan kunci ganda pada kendaraan yang kita parkir. Kunci berikutnya menurut hemat penulis adalah testing.