Lihat ke Halaman Asli

Minim Fasilitas Sekolah, Siswa SDN Cibogo Tetap Semangat Belajar

Diperbarui: 10 Maret 2019   21:20

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Foto suasana belajar siswa kelas 2 SDN Cibogo dengan kelas yang disekat untuk dapur dan gudang - dokpri

SUKABUMI - Pendidikan bukanlah hal tabu untuk dibicarakan. Tingkat Pendidikan yang masih rendah menjadi catatan merah pemerintah. Pasalnya persoalan mengenai pendidikan seolah tak ada habisnya. Upaya telah dilakukan pemerintah, namun kesenjangan pemerataan pendidikan di pelosok negeri belum saja tuntas.

SDN Cibogo merupakan salah satu bukti nyata adanya kesenjangan pemerataan pendidikan. Pada era globalisasi saat ini, sekolah seharusnya memiliki fasilitas yang baik. Hal ini tidak berlaku pada SDN Cibogo. Sekolah yang memiliki 90 orang siswa ini belum memiliki fasilitas yang baik apalagi layak seperti pada umumnya. 

Fasilitas seadanya merupakan hasil swadaya masyarakat sekitar yang anaknya bersekolah disana. Dibandingkan dengan sekolah lainnya, SDN Cibogo sangatlah kekurangan.

Sekolah ini hanya memiliki 6 ruang kelas, 3 diantaranya sudah rusak. Kelas tersebut diisi oleh siswa kelas 1 sampai dengan kelas 6. Mirisnya, beberapa kelas harus di sekat agar seluruh fasilitas sekolah terpenuhi. Mulai dari perpustakaan yang di sekat pada ruang kelas 5 hingga dapur sekolah dan gudang yang juga di sekat menjadi satu pada ruang kelas 2.

"Kami membuatnya begini agar fasilitas yang tidak ada, masih bisa terpenuhi walaupun seadanya daripada tidak sama sekali." tutur Bapak Dudi selaku walikelas 6 SDN Cibogo, saat diwawancarai(senin,25/2/19).

Foto bagian dalam ruang kelas, kelas 1 SDN Cibogo dengan fasilitas seadanya - dokpri

Ruang kelas diisi dengan beberapa kursi dan meja saja.  Siswa yang tidak mendapatkan kursi harus rela duduk berdesakkan  dengan teman lainnya. Kondisi ruang kelas akan semakin parah ketika musim hujan datang. Atap sekolah yang  bocor membuat seisi kelas seketika banjir dan siswa harus membersihkan kelas sebelum pelajaran dimulai. 

Parahnya, pondasi atap SDN Cibogo diketahui hanya berupa bambu yang bisa saja lapuk akibat terkena air terus menerus. Hal semacam ini tentunya akan membahayakan siswa yang sedang belajar di dalam kelas, karena atap bisa saja ambruk sewaktu - waktu. Selain itu, dampak lainnya dapat menghentikan kegiatan belajar mengajar di SDN Cibogo.

Fakta yang mencengangkan adalah sejak tahun 2004 hingga tahun 2019 SDN Cibogo belum pernah mendapatkan bantuan pemerintah berupa renovasi sekolah secara menyeluruh. Selama 15 tahun sekolah dibiarkan terbengkalai dengan titik kerusakan hampir di setiap kelas. Sekolah bergantung pada bantuan ringan yang diberikan masyarakat sekitar. Bantuan pemerintah berupa dana bos pun seringkali terlambat sehingga sekolah harus meminjam uang pada koperasi pinjaman desa untuk kegiatan siswa dan sebagainya. 

Keadaan seperti ini mungkin terjadi karena letak SDN Cibogo yang berada di atas Bukit Boson, Desa Ciengang, Kecamatan Gegerbitung, Kabupaten Sukabumi sulit diakses oleh kendaraan. Hal ini juga memungkinkan menghambat kiriman bantuan lainnya dari pemerintah.

Meski berada ditengah keterbatasan, siswa SDN Cibogo nyatanya tetap semangat belajar. Contoh kecilnya adalah ketika mata pelajaran olahraga, mereka harus menuruni bukit dan berjalan ke lapangan desa setempat hanya untuk menggunakan fasilitas lapangannya. 

Hal ini dilakukan karena SDN Cibogo tidak memiliki fasilitas lapangan guna menunjang kegiatan belajar mengajar. Bapak Dudi juga menuturkan bahwa sebenarnya siswa sangat antusias ketika diberi pelajaran seputar teknologi. Sayangnya, SDN Cibogo tidak memiliki fasilitas seperti komputer.  Sekolah ini juga masih kesulitan mengakses internet.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline