Lihat ke Halaman Asli

Nanda Nuriyana SSiTMKM

Praktisi dan Akademisi

Sakitnya Kehilanganmu (Part 1)

Diperbarui: 10 Oktober 2023   23:36

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

pixabay.com

Bagas menuntun Gabriel berdoa dan melafadzkan nama sang Rabb pemilik seluruh alam. Kepada-Nya kita akan kembali di suatu saat nanti. Bagas menitikkan air mata yang mulai mengering.

Gabriel dilarikan ke rumah sakit terdekat oleh karena jantungnya kambuh. Bagas menyetir mobil dengan kencangnya berharap sesuatu tidak terlambat.

Sesampai di depan ruang UGD, tim para medis dengan sigap menyambut pasien, lantas membawa ke tempat tidur untuk  dianamnese, diberikan tindakan urgen dan menunggu hasil laboratorium. Keadaan tubuh Gabriel masih lunglai dan terlihat pucat. Setelah oksigen terpasang dengan kebutuhan maksimal, lalu perlahan mulai ada perubahan.

Bagas berusaha mengusap lengan serta mengelus bagian yang terasa sakit. Butiran keringat bercucuran dan area perifer membiru pertanda pasien mengalami hipoxia.

"Mas ... Maass!" panggil gabriel dengan nada lemah.

"Jangan diusap, jaangaann ...!" pintanya lagi.

"Saakiit ... Saakiitt." Gabriel menoleh ke arah Bagas seraya menunjuk dadanya.

Sementara di sisi lain, terlihat para dokter UGD bertindak emergency atas diri Gabriel. Usaha cekatan tim medis berhasil menyelamatkannya.

Gabriel juga ditemani oleh temannya yang bernama Audrey, wanita cantik yang masih  betah menjomblo sampai sekarang, tampak raut wajah kelelahan karena seharian menunggui Gabriel.

Tiba-tiba dokter yang memakai jas putih itu memanggil Bagas dan Audrey ke ruang dokter untuk menyampaikan hasil pemeriksaan pasien. Dokter juga memberikan beberapa nasehat terkait kesehatan Gabriel.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline