Lihat ke Halaman Asli

Nanda Nuriyana SSiTMKM

Praktisi dan Akademisi

Pemantik Hati

Diperbarui: 17 Januari 2023   22:10

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

pixabay.com

Onggok kayu merapuh kau jadikan sandaran, di mana letak sisi hati bermain?

Menghinakan diri, bagaikan debu tak berharga sepicing mata.

Debu tetaplah debu yang mengotori permukaan, kamu memandangku hanya untaian usang

Mampukah embun menghapuskan butiran debu, sementara hujan berkisah jemu

Kadangkala rasa sayang terkalahkan oleh ego yang mendasari diri

Ia muncul tak punya hati

Ia buta manakala tak melihat

Ia lupa ada hati yang peka terabaikan

Sosok raga tak patut menjadi panutan

Harusnya rasa syukur tak terhingga masih dapat menghirup udara segar tanpa batas

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline