Lihat ke Halaman Asli

Nanda Nuriyana SSiTMKM

Praktisi dan Akademisi

Glaukoma Menyerangku

Diperbarui: 25 November 2021   06:05

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

pixabay.com

Lampu di sepanjang jalan seperti menyorotkan mata ini hingga menyilaukan tatapan. Bayangan pelangi dan lingkaran halo berpendar mengelilingi cahaya lampu sangat mengganggu titik fokus.

Glaukoma adalah kerusakan saraf mata akibat meningkatnya tekanan pada bola mata. Meningkatnya tekanan bola mata ini terjadi akibat gangguan pada sistem aliran cairan mata, hal ini sesuai yang dilansir dari alodokter.

Diduga kelainan gen merupakan faktor utama terjadinya glaukoma. Ditambah lagi ada beberapa faktor sekunder yang menjadi penyebab glaukoma seperti: Cedera akibat paparan zat kimia, Infeksi, Peradangan, Penyumbatan pembuluh darah dan lain-lain.

Glaukoma si pencuri penglihatan semakin meningkat tajam tanpa diketahui jelas pemicunya. Faktor keturunan merupakan salah satu penyebab utama terjadi glaukoma. Bila salah satu di antara keluarga inti atau keluarga terdekat lainnya menderita glaukoma maka persentase gen turunan menjadi lebih besar.

Aku salah satu penderita glaukoma yang kejam itu. Kian hari mata ini sudah tak mampu lagi mengenal huruf-huruf. Setiap membaca atau melihat tulisan agak kecil beruraian air mata, tanpa mampu membendungnya.

Terkadang saat berkendaraan di musim panas sambil menahan perih bola mata, air matapun menyelimuti kabut penglihatan pun nanar. Dalam situasi ini aku mendadak berhenti untuk menghindari sesuatu insiden di jalanan.

Tekanan bola mata sangat menyakitkan, apalagi kini seluruh impian dan cita citaku kandas di tengah jalan. Namun, pantang berputus asa karena banyak orang yang senasib sependeritaan. Dokter spesialis mata sudah beberapa kali aku kunjungi, tetapi hanya meringankan penderitaan beberapa keluhan, dengan meminum obat-obatan.

Banyak nasehat dokter harus dipatuhi seperti tidak boleh minum kopi, suasana kamar tidur tidak boleh gelap, jangan memakan coklat atau makanan yang beresiko tekanan. Bosan juga meminum obat berhari-hari, duh! kalian ada saran enggak buat aku ini?

Penyakit Glaukoma juga tidak bisa disembuhkan dan hanya bisa diminimalisirkan gejala. Aktivitas sehari-hari semakin terkendala, dulu berkendaraan di malam hari anteng-anteng saja. Namun, sekarang kebiasaan berkendara di malam hari sudah sangat riskan, bahkan setiap melihat wajah seseorang dengan muka yang rata.

Duuhh, ngeri banget! Alhasil pada malam hari aku di rumah saja, kecuali ada yang menemani keluar sekedar ngopi bareng. Pernah aku sengaja tidak meminum obat dan semakin jarang menebus obat dengan alasan bosan. Terus, apa hasilnya?

Mataku bengkak dan semakin mengecil, penglihatan berkurang sampai nampak berasap. Setelah kejadian tersebut, tak pernah lagi absen mengosumsi obat mengingat prognosa jelek glaukoma sangat berbahaya dalam mempercepat kebutaan.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline