Bara membakar hangat sepenggalah waktu
Menumpahkan asa bergelimang cita-cita
Lalu bersua bagaskara dengan angkuh dendam
Merangkak hingga ke ubun ubun
Menyeringai panas mencairkan tetesan keringat
Menebarkan aroma menyengat membasahi rongga-rongga
Terlintas bayangan sekelebat
Di elegi pagi menyingkap kerinduan menyapa
Semilir bayu pun tidak lagi mengantarkan kemesraan
Hingga ku berjalan berputar seperti bundaran