Lihat ke Halaman Asli

Nanda Nuriyana SSiTMKM

Praktisi dan Akademisi

Ketika Jiwa Alay Datang Menerpaku

Diperbarui: 31 Juli 2021   06:11

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

pixabay.com

"Kegemaran mengoleksi jenis tanaman memiliki kebahagiaan tersendiri dengan menekuni hobi dalam keunikan tanaman. Hanya pecinta tanaman yang mengerti makna keindahan dan isyaratnya."

Dulu, aku pernah membaca cerita tentang seorang author di aplikasi biru, hingga terinspirasi menulis sebuah artikel bertajuk hobi. Aku menyukai tanaman jenis simpel dan tidak perlu mahal. Begitu sederhana yang kumiliki, sampai beberapa temanku bertanya dengan nada segan. "mbak, kenapa tanamannya beragam gini kayak merambah hutan, aja? 

Dengan mengumpuli beraneka jenis, persis layaknya si ahli riset tanaman. Kegemaranku sejak kecil membawa manfaat sampai dewasa. Namun, ada juga yang nyinyir mulutnya mengomplain tanamanku sampai menyemak, bukan omset bernilai. 

"Coba kakak tata tanamannya menurut jenis dan percantik dengan pot menarik," saran temanku si ahli desain taman. Aku ikuti sarannya, hingga tanamanku kelihatanan terawat dengan rapi dan asri. Meskipun untuk membeli pot cantik belum terlintas di pikiranku. 

Pernah temanku bilang, "Kak ea, belum sah sebagai pencinta tanaman, jika belum memiliki pot putih cantik yang lagi digandrungi para hobbies," umbarnya ngasal.

Hhmm... kata-kata mutiara siapa tuhh, seenak jidatnya aja! target masih dalam planning mengingat biaya yang harus dikeluarkan lumayan mahal. Aku tetap bersikukuh memakai pot hitam simbol kebanggaan, tanpa mau berpindah ke lain hati. 

Setiap minggu, aku sangat rajin mengunjungi nurseri di dekat rumah, hanya untuk mencuci mata. Misalkan ada yang cocok bungkus, patokan budget paling mahal 50 ribu, itu sebuah komitmen angka yang tidak boleh dinegosiasi lagi.

Begitulah sebuah prinsip, menjalani amanah pengelolaan keuangan keluarga. Perihal ini kemungkinan ada sebagian orang beranggapan, aku pelit. Yaahh! aku santai saja menyikapinya sebagai sebutan manusia planning.  

Hanya untuk mengisi kekosongan waktu dan menghibur kejenuhan hati, aku tekuni hobi berkebun. Lumayan juga banyak koleksi tanaman hiasku, ada anggrek bulan (angbul), dendrobium, auntrium wave love, jenmani, suplir, sampai jenis krokot. 

Jenis tanaman berbuah seperti jeruk, sirsak, mangga sawo, nangka dan banyak lagi. Mereka tumbuh subur di halaman belakang rumahku dengan julukan si pohon malas, sebagai penyumbang sampah dedaunan kering menambah pekerjaan.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline