Lihat ke Halaman Asli

Nanda IntanBerliana

universitas 'aisyiyah yogyakarta

Analisis Kata Baku dan Tidak Baku

Diperbarui: 30 Oktober 2023   06:56

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Analisis Kata Baku dan Tidak Baku

Assalamualaikum wr.wb teman teman, siapa disini yang masih bingung tentang kata baku dan tidak baku? sebelum itu kenalan dulu yuk sama sejarah singkat bahasa indonesia,  simak penjelasan berikut ya!

Pendahuluan

Bahasa Indonesia tumbuh dan berkembang dari bahasa Melayu yang sejak zaman dulu sudah dipergunakan sebagai bahasa perhubungan (lingua franca) bukan hanya di Kepulauan Nusantara, melainkan juga hampir di seluruh Asia Tenggara. Bahasa Melayu mulai dipakai di kawasan Asia Tenggara sejak abad ke-7. Bahasa indonesia merupakan bahasa negara menurut undang-undang 45 dan diatur dalam UU nomer 24 tahun 2009 tentang bahasa. 

Bahasa Indonesia adalah bahasa nasional dan resmi di seluruh wilayah Indonesia. Perkembangan bahasa indonesia lisan maupun tulisan berkembang mulai pada saat terbentuknya, yaitu pada 28 Oktober 1928, bersamaan dengan momen Sumpah Pemuda. Setelah terbentuk, bahasa Indonesia terus berkembang seiring berlakunya ejaan Van Ophuijsen, Soewandi, Melindo bahkan hingga ke Ejaan yang Disempurnakan (EYD). Sedangkan kata baku adalah kata yang sesuai dengan kaidah-kaidah yang berlaku di dalam bahasa indonesia, dan kata tidak baku itu sebaliknya, yaitu kata-kata yang tidak sesuai dengan kaidah-kaidah yang telah ditetapkan.

Pembahasan

            Dalam penelitian ini saya meniliti tentang kata baku dan tidak baku. Saya meneliti tentang 3 kata baku.

Kata Baku-Tidak Baku

•Kiai–Kyai

•Frustrasi–Frustasi

•Tekad–Tekat

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline