Lihat ke Halaman Asli

Gender Pada Film Perempuan Berkalung Sorban

Diperbarui: 8 April 2024   23:46

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

Apakah kalian tahu film perempuan berkalung sorban ini? Ternyata dalam film ini ada kaitannya dengan gender. Yuk mari kita bahas!!

Sebelumnya film perempuan berkalung sorban ini ialah suatu film drama romantis yang benuansa islami yang ditayangkan pada tahun 2009. Film drama ini disutadarai oelh Hanung Bramantyo, yang diangkat dari sebuah novel pada tahun 2001 yang ditulis oleh Abidah El Khalieqy.  

Pada film ini ternyata ada kaitannya dengan gender. Dimana film ini diperankan oleh sang keluarga yang menceritakan seseorang ayah memaksakan pemikirannya yang sifatnya patriaki kepada anak perempuannya. Artinya, pada film ini seorang perempuan harus tunduk pada laki-laki, budaya patriaki suatu film yang membagikan pengetahuan tentang islam yang berada di pesantren.

Di dalam film ini sudah terlihat di beberapa scane, salah satunya anak perempuan ini (Anisa) ingin menaiki kuda namun anisa ditarik lengannya oleh ibunya agar anisa ini tidak menaiki kuda, padahal dua saudara laki-lakinya di perbolehkan untuk menaiki kuda. Alasan anisa tidak boleh karena anisa perempuan sedangkan dua saudaranya itu laki-laki begitupun dengan ayahnya juga  dilarang dengan alasan bahwa anisa ini adalah anak dari seorang ustad pemilik pesantren.  Lebih lanjut, pada scane berikutnya setelah anisa menikah perempuan ini selalu mendapatkan perlakuan kasar dari suaminya. Perempuan ini meminta untuk tidak melanjtukan hubungannya kembali tetapi dari pihak keluarga ditolak dengan alasan bahwa "istri yang menjadi biang keladi dari masalah yang ada". Bahkan bisa dikatakan bahwa seorang istri harus patuh kepada suaminya. Anisa pernah diajarkan bahwa seorang perempuan itu harus tunduk pada laki-laki tetapi pada kenyatannya anisa beranggapan lagi bahwa seorang perempuan ditempatkan dalam posisi yang sangat lemah dan tidak seimbang.

Sudah sangat jelas dapat disimpulkan bahwa dalam film perempuan berkalung sorban ini menggambarkan konstruksi gender yang sangat kuat dan ketidakadilannya yang terjadi pada perempuan. Dimana dalam film in i perempuan harus tunduk pada laki-laki tetapi kenayatannya setelah perempuan itu tunduk malah menjadikannya perempuan itu seseorang yang lemah dan tidak seimbang pada dirinya sendiri.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline