Lihat ke Halaman Asli

Pelatihan Teknik Expressive Writing Bagi Konselor Tingkat MTsN Jawa TImur sebagai Modalitas Kompetensi Konseling Naratif Era Digitalisasi Tulisan

Diperbarui: 6 November 2023   13:10

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

TIM Pengabdian LPPM UM di Kegiatan Pelatihan Konseling Naratif Bagi Konselor TIngkat MTsN Malang Raya/dokpri

Penyelenggaraan layanan konseling masa kini perlu memperhatikan kebutuhan siswa dan mengakomodasi keinginan mereka untuk menyelesaikan tugas perkembangan pada setiap tahapan kehidupan. Konselor sekolah diharapakan dapat menguasai berbagai kompetensi praktis berkenaan dengan kebutuhan tersebut. Pengetahuan konseling yang dimiliki oleh konseling sejatinya mampu mendorong peningkatan kualitas hasil layanan konseling kepada siswa dan sekolah an tempat bekerja konselor. Bentuk layanan konseling berorientasi postmodern seperti konseling naratif adalah salah satu modalitas yang perlu diberika kepada konselor sekolah. Rasional yang mendukung antara lain kemudahan perangkat teknologi informasi menjadikan siswa mampu memproduksi kalimat-kalimat narasi yang dalam keseharaian mereka salurkan melalui penulisan di media sosial, status, maupun video singkat berisi informasi-informasi yang Bermuatan materi pendidikan maupn hiburan.

Kompetensi konseling naratif yang perlu di kuasai oleh konselor sekolah salah satunya adalah teknik ekspressive writing. Kompetensi tersebut diperlukan dengan tujuan membantu konselor dalam menyajikan menu pemecahan masalah berdasarkan narasi-narasi yang diproduksi oleh konseli. Berkenaan dengan realitas tersebut maka Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LPPM) Universitas Negeri Malang mengadakan pelatihan bagi konselor tingkat MTSn Sederjat untuk meningkatkan kompetensi konseling nartif menggunakan teknik expressive writing. Kegiatan ini sebagai wujud implementasi keilmuan dan hasil hasil penelitian LPPM untuk mendukung pngembangan sumber daya manusia, salah satunya konselor di sekolah. Selain itu, kegiatan ini juga sebagai media penghubung antara instansi perguruan tinggi dengan Masyarakat secara luas dalam berbagai elemen kehidupan agar tetap terjalin misi Bersama seperti yang tertuang dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar tahun 1945 yaitu mencerdaskan kehidupan bangsa Indonesia.

Konselor MTsN Wilayah Malang Raya/dokpri

Kegiatan pelatihan yang diselenggarakan oleh Tim LPPM UM bekerjasama dengan Musyawrah Guru Bimbingan dan Konseling (MGBK) MTsN di wilayah kabupaten Malang, tepat nya berlokasi di MTsN 1 Kabupaten Malang. Kegiatan pelatihan diikuti oleh seluruh perwakilan Guru BK tingkat MTSn Malang Raya yang terdiri dari MTsN wilayah Kota Malang, Kabupaten Malang dan MTsN Kota Batu. Kegiatan pelatihan juga turut mengundang Ketua MGBK MTsN Malang Raya ibu Dr, Ninik Trimariya, S.Psi, M.Pd. sekaligus membuka kegiatan pelatihan kompetensi konseling naratif teknik expressive writing bagi konselor tingkat MTsN Malang Raya di Jawa Timur di Aula MTsN 1 Kabupaten Malang. Pembukaan kegiatan secara simbolis dimulai dengan foto Bersama seluruh peserta dan narasumber yang hadir dalam kegiatan pelatihan.

Konselor MTsN Malang Raya (2)/dokpri

Agenda pelatihan yang dijadwalkan oleh Tim LPPM UM dan MGBK MTsN Malang Raya terbagi kedalam beberapa kegiatan diantranya kegiatan Awal, kegiatan Inti dan kegiatan akhir atau penutup. Rangkaian acara tersebut dikemas dalam durasi waktu mulai pukul 08.00 pagi dan berakhir pada pukul 14.00 WIB. Kegiatan pelatihan dipandu oleh MC dari Tim Pengabdian LPPM UM Mila Yunta, M.Pd. Mahasiswa Program S3 Bimbingan dan Konseling Universitas Negeri Malang. Pembukaan kegiatan di isi dengan penyampaian sambutan dari Ketua MGBK lalu di lanjutkan sambutan oleh Ketua Tim Pengabdian LPPM UM. Kegiatan pelatihan mulai memasuki agenda inti setelah MC selesai memandu kegiatan awal.

Drs. Lutfi Fauzan, M.Pd. saat menyampaikan materi pertama/dokpri

Materi pelatihan disampaikan di awal sebelum peserta akan melakukan praktik konseling pada sesi praktik. Materi pertama disampaikan oleh Drs. Lutfi Fauzan, M.Pd yang menjelaskan hakikat konsep model konseling naratif di persekolahan. Materi pertama ini bertujuan untuk membuka wawasan dan mengingatkan kembali kepada konselor agar peserta memiliki modal pengetahuan tentang model layanan konseling naratif beserta tujuan konseling naratif tersebut. Selain itu, wawasan tentang model konseling naratif ini juga bertujuan untuk mengkonfirmasi apakah dalam praktiknya konselor pernah melakukan layanan konseling dengan model naratif atau justru sebaliknya.

Prof. Dr. M Ramli, M.A saat menyampaikan materi kedua/dokpri

Pemahaman model konseling naratif dalam layanan konseling merupakan modalitas dasar sebelum konselor akan di bekali pemahaman mengenai topik berikutnya yaitu Teknik Expressive Writing yang disampaikan oleh Prof. Dr. M Ramli, M.A. Materi kedua ini ingin mengajak konselor MTsN memahami pelaksanaan teknik Expressive Writing dalam layanan konseling mulai dari hakikat, definisi, prosedur pelaksanaan teknik dan cara interpretasi hasil pelaksanaan teknik Expressive Writing. Prof. Ramli juga menyampaikan bahwa penggunaan teknik ini merupakan salah satu dari banyak teknik-teknik yang dapat di gunakan dalam pelakasanan layanan konseling di sekolah. Sebab dalam tiap model konseling tentunya memiliki ciri khas tersendiri dalam memfasilitasi pengentasan masalah yang dialami oleh siswa.

Prof. Dr. Nur Hidayah, M.Pd saat menyampaikan materi ketiga/dokpri

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline