Lihat ke Halaman Asli

Amanda Nancy Lenia

S1-Ilmu Hukum Overt University

Puisi: Dia, Mendung Pengusik

Diperbarui: 29 Mei 2020   12:41

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Oleh: Amanda Nancy Lenia

Andai hati manusia itu sama
Andai pikiran manusia itu sama
Aku tak perlu gelisah
Aku tak perlu cemas

Ditempat itu
Aku menemukan jejak orangmu
Tak perlu kau mengelak, tak perlu
Karena hatimu pun tak mampu

Aku tahu..
Namun ku hanya terpaku
Tersenyum getir pilu
Semua lika liku mu,
tak perlu ku sapa urus

Percaya penuh adalah kesalahan terbesar
Ku biarkan warna abu menyelimuti ruang
Menaungi takdir cinta

Besar harapku padamu
Lusa, kau uraikan jejakmu
Tapi itu hanya impian tidur
Memupuskan harapku
Harap yang tak pernah singgah dan berkunjung

Bibir madumu sulit berucap
Alasan orangmu yang kau puja
Sedalam itu kau memuja?
Hingga hidupmu tak jua kau puja

Tolong tatap maju
Apakah hadirku tak kau hirau?
Hingga kau tuang sendu

Langit membiru seketika abu
Kelip petir bersambar menerus
Alam seakan tau
Bagaimana rasaku saat itu

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline