Lihat ke Halaman Asli

Nancy Susilawati

karyawan swasta

Menyelusuri Jejak Sejarah dari Bangunan Peninggalan Zaman Kolonial Belanda di Matraman, Jakarta

Diperbarui: 27 Juni 2024   13:07

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Foto Koleksi Nancy Silitonga

Matraman ialah sebuah Kecamatan di Jakarta Timur yang memiliki luas 21,66 km persegi (km2). Di Matraman terdapat beberapa bangunan yang terkenal dari dulu hingga saat ini, seperti Toko Buku Gramedia yang terbesar di Indonesia.

Di jalan Pramuka terdapat gedung Yayasan Lia yang bergerak di bidang pengajaran bahasa Inggris. Selain itu, ada pula Pasar Burung Pramuka, yang merupakan pasar Unggas Terbesar di Asia Tenggara, serta Toko Obat Pramuka, sentra penjualan berbagai macam obat obatan, alat kesehatan di Jakarta.

Jalan Matraman Raya merupakan salah satu jalan utama di Jakarta. Jalan ini menghubungkan Jatinegara, Kampung Melayu, dan Salemba. Jalan ini melintang sepanjang 2,3 km dari persimpangan Matraman-Salemba sampai persimpangan Pasar Jatinegara.

Matraman tidak hanya menjadi sebuah nama, tetapi juga memiliki bangunan bersejarah peninggalan Belanda yang menarik untuk dikunjungi dan ditelusuri.

Nancy Silitonga

Nancy Silitonga

1. Viaduk Meester

Mengikuti kebutuhan masyarakat yang tinggi akan transportasi,  Matraman dilengkapi dengan stasiun Commuter line yang sudah mengalami revitalisasi dan terhubung dengan shelter Trans Jakarta.

Tidak jauh dari stasiun Matraman terdapat viaduk. Viaduk merupakan sebuah jembatan atau jalan di atas jalan raya, jalan kereta api, di atas lembah atau sungai yang lebar. Kata viaduk berasal dari bahasa Latin viaduct yang artinya melalui jalan atau menuju sesuatu arah.

Terdapat beberapa Viaduk yang ada di beberapa kota di Indonesia dan merupakan peninggalan kolonial Belanda. Viaduk yang berada di Jakarta yaitu Viaduk Meester di Jatinegara, Jakarta Timur.

Viaduk ini merupakan jalur kereta api penghubung Stasiun Jatinegara dengan Stasiun Manggarai. Viaduk ini dibangun pasa 1918 di masa pemerintahan Meester Cornelis.

Nancy Silitonga

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline