Lihat ke Halaman Asli

Nancy Susilawati

karyawan swasta

Congklak: Permainan Tradisional yang Ditinggalkan, Ternyata Memiliki Banyak Manfaat!

Diperbarui: 17 Mei 2024   16:16

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

nancysilitonga

Indonesia adalah negara besar dan kaya, bukan hanya karena sumber alam tapi juga budaya, bahasa, pakaian, makanan, tarian hingga permainan tradisional. Congklak adalah salah satu permainan tradisional yang mulai ditinggalkan karena anak-anak lebih memilih memainkan gadget.

Permainan ini memiliki banyak nama. Di Jawa permainan ini dikenal dengan sebutan dhakon. Sumatra menyebutnya congklak sedangkan di Lampung dikenal dengan nama dentuman lamban dan di beberapa wilayah di sulawesi menyebutnya dengan Mokaotan, Manggaleceng, Aggalacang dan Nograta.

Congklak dimainkan dua orang yang berhadapan menggunakan papan yang terbuat dari kayu atau plastik. Papan terdiri dari 14 lubang kecil yang saling berhadapan dan dua lubang besar di kedua sisi nya. Masing-masing pemain dibagi tujuh lubang kecil dan satu lubang besar. Dibutuhkan 98 biji  congklak biasanya terbuat dari kerang, biji-bijian seperti sawo dan batu-batu kecil.

14 lubang kecil, masing-masing di isi dengan tujuh biji dan lubang besar dibuatkan kosong yang merupakan 'rumah' pemain. Cara bermain sangat mudah, Dua orang pemain bergantian untuk memilih satu lubang kecil miliknya untuk dipindahkan satu persatu ke lubang lainnya searah jarum jam, hingga biji yang digenggaman habis. Permainan akan berakhir ketika semua lubang kecil kosong dan semua biji berada di lubang besar. Kemenangan ditentukan dari jumlah biji terbanyak yang berada di lubang besar masing-masing pemain.

Meski permainan tradisional ini sederhana dan mudah memainkannya, congklak memiliki banyak manfaat yaitu:

1. Melatih Saraf Motorik Anak

Saat anak memindahkan biji congklak, anak perlu menggerakan tangannya untuk mengambil dan memasukan biji-biji ke lubang congklak. Hal tersebut dapat menstimulasi saraf motorik halus dari anak, karena bermain congklak berhubungan dengan ketrampilan fisik yang melibatkan otot kecil dan koordinasi mata dan tangan anak

2. Belajar Berhitung

Pemain congklak diperbolehkan menghitung tiap biji congklak yang ada di lubang kecil sebelum jalan. Hal ini dapat merangsang anak untuk belajar berhitung sambil bermain.

3. Belajar Memahami Aturan

Dalam bermain congklak ada aturan yang harus dipatuhi para pemain, yaitu tidak boleh memasuki biji congklak ke lubang besar milik kawan. Dengan bermain congklak anak belajar memahami aturan yang berlaku.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline