Selamat pagi, Nak...
Hidup selayaknya selalu pagi, bukan?
Barangkali hari ini, saat kau baca tulisan Ibu ini, kau akan bilang Ibu berlebihan atau semacamnya. Tapi jauh dari lubuk hati Ibu yang paling dalam, Ibu selalu merasa harus menulis ini. Kenapa? Karena Ibu khawatir, besok lusa Ibu terlalu sibuk sampai tak sempat untuk mewariskanmu cinta Ibumu ini terhadap Ayahmu. Iya, Ayahmu.. <3
Ayahmu, Nak..
Dia, bukan yang terbaik di kelasnya, termasuk anak paling nakal barangkali iya.
Jika Ibu berada di peringkat satu tiap semester, sepertinya Ayah, mengambil raportnya pun tidak.
Jika Ibu seringkali masuk ruang guru, karena mengambil tugas saat guru tidak masuk, sepertinya Ayah, seringkali masuk ruang guru karena dihukum lantaran kelakuan nakalnya. Entah berapa banyak tamparan guru BK yang mendarat di pipinya. Iya, Ayahmu nakal sekali, Nak.
Saat Ibu tiap malam diam di rumah, Ayahmu, lebih sering keluar malam.
Saat ibu, mati-matian menjaga diri (menjaga image lebih tepatnya), sepertinya Ayahmu, Nak, sangat nyaman dengan image nakalnya.
Ayahmu, Nak, sama sekali bukan tipe suami idaman Ibumu ini.
Barangkali kau kemudian bertanya, Nak, “Lalu kenapa Ibu malah memilih Ayah? Toh Ibu bilang Ayah bukan tipenya Ibu?”