Kasus asusila yang melibatkan guru dan murid semakin marak terjadi dan mengguncang dunia pendidikan. Lingkungan sekolah yang seharusnya menjadi tempat yang aman dan nyaman bagi anak-anak untuk belajar dan tumbuh, justru menjadi arena terjadinya tindakan yang merugikan. Mengapa hal ini bisa terjadi dan bagaimana kita dapat mencegahnya?
Faktor Penyebab
Ketidakseimbangan Kekuasaan: Perbedaan status antara guru sebagai figur otoritas dan murid yang cenderung lebih rentan membuat guru memiliki kuasa yang dapat disalahgunakan.
Kurangnya Pengawasan: Pengawasan yang lemah baik dari pihak sekolah, orang tua, maupun masyarakat dapat menciptakan celah bagi pelaku untuk melakukan tindakan asusila.
Norma Sosial yang Permisif: Norma sosial yang masih permisif terhadap kekerasan seksual dapat membuat korban sulit untuk melapor dan pelaku merasa tidak bersalah.
Minimnya Pendidikan Seks: Kurangnya pendidikan seks yang komprehensif sejak dini membuat anak-anak kesulitan mengenali tanda-tanda pelecehan dan cara melindungi diri.
Trauma Masa Lalu Pelaku: Beberapa pelaku mungkin memiliki trauma masa lalu yang belum teratasi, sehingga mendorong mereka untuk mengulangi tindakan yang pernah dialaminya.
Dampak Asusila terhadap Korban
Korban asusila di lingkungan pendidikan seringkali mengalami trauma yang mendalam, antara lain: Gangguan Psikologis: Depresi, kecemasan, dan gangguan stres pasca-trauma (PTSD) adalah beberapa dampak psikologis yang umum dialami korban. Hambatan dalam Belajar: Trauma yang dialami dapat mengganggu konsentrasi dan prestasi belajar korban. Isolasi sosial. Korban seringkali merasa terisolasi dan sulit untuk mempercayai orang lain.
Upaya Pencegahan