Lihat ke Halaman Asli

Hikmah Tragedi Simoncelli

Diperbarui: 26 Juni 2015   00:19

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dunia seakan terhenyak, ketika lomba Grand Prix MotoGP yang dilaksanakan di Sirkuit Sepang Malaysia baru berjalan. Bagaimana tidak, balapan yang digadang-gadang akan seru walaupun tidak menentukan juara dunia, harus dibatalkan dengan menyisakan kesedihan yang mendalam. Adalah Marco Simoncelli, pembalap muda Italia yang tergabung dalam tim San Carlo Honda Gresini harus meregang nyawa dikarenakan terlindas oleh pembalap Colin Edward dan Valentino Rossi. Ada satu hikmah dari kecelakaan ini, bahwa kendatipun keselamatan menjadi standar nomor 1 di Moto GP, tetap saja kecelakaan yang fatal bisa menyebabkan kematian, Lantas pertanyaannya, bagaimana kondisi berlalu lintas di Indonesia yang kurang memperhatikan keselamatan? Lalu lintas di Indonesia tidak terlepas dari tradisi mudik, karena pada saat itulah seluruh sumberdaya yang dimiliki dikerahkan untuk memperlancar arus mudik menjalang dan setelah Idul Fitri.  Data mencatat pada arus mudik 2011 lalu, kecelakaan terjadi sebanyak 4006 kasus, angka ini naik sekitar 996 kejadian, dibandingkan arus mudik/ balik tahun lalu tercatat 3.010 kasus. Angka kecelakaan naik 33,08 persen dibandingkan masa lebaran tahun lalu. Korban meninggal akibat kecelakaan, turun dari 746 pada 2010, menjadi 661 orang pada tahun ini, tapi jumlah kecelakaan naik terus hingga 33,08 persen. Sementara korban luka berat naik 155 orang, atau 15,91 persen. Melihat data diatas, tak salah jika kita menyebut lalu lintas sebagai pembunuh yang berarti di Indonesia. Lantas, bagaimanakah cara agar kecelakaan bisa dikurangi atau bahkan dihilangkan sama sekali (kemungkinan belum bisa dihilangkan)? Ada beberapa solusi yang logis untuk memperkecil kecelakaan di jalan raya: 1. perbaiki sarana dan prasarana jalan raya, jembatan, terminal, stasiun, rel kereta api, dan sesuaikan dengan standar keselamatan. 2. kampanyekan budaya safety riding secara masif, kalau perlu masukkan kedalam pelajaran disekolah-sekolah 3.para pemegang kebijakan seperti polri,dllaj,dishub,jasamarga dll,harus mempunyai standar keamanan berlalulintas yang ketat,contoh mau buat sim harus lulus dengan ujian yang ketat,kir kendaraan hrus sesuai kenyataan, jangan ada pungli di jalan raya. 4. pergunakan teknologi untuk membantu kelancaran arus lalu lintas, seperti kamera, CCTV, GPS, lampu lalu lintas LED dsb 5.tegakkan hukum dijalan raya dengan tegas Mudah-mudahan hal ini akan membantu mengurangi kecelakaan lalu lintas di tanah air, karena keluarga kita menanti di rumah! Salam, mudah-mudahan bermanfaat

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline