Bogor - Pada pertengahan Februari 2020, harga daging ayam mengalami kenaikan harga, seperti yang dijelaskan Olin (25) di Pasar Jum'at,, Tenjolaya, Kabupaten Bogor, Minggu (22/2/2020).
Kenaikan harga ayam ini diduga karena faktor cuaca ekstrem yang melanda Kabupaten Bogor dan sekitarnya, sehingga petani ayam yang memelihara ayam di cuaca kurang bagus, menyebabkan banyak ayam yang mati dan pasokan ayam menjadi berkurang. "Walaupun harga daging ayam naik pelanggan tetap membeli dan selalu habis karena yang beli sudah langganan ke kita" ujarnya.
Harga daging ayam potong standar nya di pasar tersebut adalah Rp 30.000 per kg, sedangkan untuk harga sekarang adalah Rp34.000 per kg.
Dan untuk harga ayam hidup berkisar sekitar Rp17.000-18.000 dan sekarang naik menjadi Rp21.000 per ekor nya. Menurutnya, kenaikan harga daging ayam biasanya terjadi di rentang harga Rp1.000 -- Rp4.000 per ekor. Sementara kenaikan harga tertinggi menurutnya dibanderol sebesar Rp34.000 per ekor.
Sementara itu, hal yang sama juga terjadi pada Pedagang Beras di Pasar Jum'at Tenjolaya yang mengatakan juga mengalami kenaikan harga pada beras nya.
Mansur (31), mengatakan jika beberapa jenis beras mengalami kenaikan harga. Hal ini dikarenakan faktor cuaca yang menyebabkan banyak nya petani yang gagal panen di berbagai daerah di Kabupaten Bogor. Karena biasanya pedagang beras mengambil pasokan beras di berbagai daerah seperti Pamijahan dan Tanjungsari.
"Bulan ini kan masih musim penghujan dan petani banyak yang mengalami gagal panen. Jadi beras sekarang ini stoknya berkurang. Beras jenis IR 42 dari Rp 7.000 per kg menjadi Rp 8.000 per kg sedangkan Beras Pandan Wangi yang semula Rp 8.000 per kg menjadi 8.500 per kg , kalo di kota mah beras bisa dijual dengan harga Rp12.000 per kg pun warga tetap mau beli, tapi ini kan di kampung" ujarnya pada Minggu (22/2/2020)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H