Lihat ke Halaman Asli

Mencari Kenyamanan di tengah para Wanita

Diperbarui: 26 Juni 2015   04:02

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Karier. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Awal bulan Mei lalu, saat saya harus bolak balik Jakarta - Sukabumi Untuk bantu adik cari kost-an, pagi itu rencana kami hendak naik kereta dari Sukabumi, namun apa hendak dikata karena malam keasikan online paginya ketinggalan kereta dah, Maklum kereta dari Sukabumi cuma ada satu kali jadwal keberangkatan dan satu kali pula jadwal kedatangan. Jadi kalau telat ga ada istilah jadwal berikutnya tapi jadwal esok harinya, dan cuma ada satu kereta, untung gerbongnya ada banyak, ga cuma satu.

Entah kenapa aku suka naik alat transportasi yang satu ini, mungkin karena ga ada istilah macet dalam perjalanan naik kereta, kalau ngaret-ngaret dikit seringlah....,

Akhirnya kami naik colt ( L300 ) menuju Bogor, sopirnya sering ugal2an, hah kadang bikin sport jantung juga. kalau naik bis kota leletnya minta ampun sudah begitu sering Ngetem ( Mangkal ). Colt adalah pilihan untuk cepat sampai. Dari Bogor ke Jakarta kami pakai kereta, setelah melihat-lihat jadwal keberangkatan kami pilih kereta ekonomi, karena kereta itulah yang duluan berangkat, Dengan Rp.2500/orang nyampe dah di Jakarta,

Setelah nganterin adik serta barang-barangnya ke tempat kost, sore pun menjelang hiks.... tiba waktunya untuk kembali pulang, Hmmm ya naik kereta kembali, kali ini naik AC - Ekonomi, agak mahal dari Ekonomi namun masih dalam batas wajar, di gerbong paling ujung adalah gerbong khusus perempuan dan anak-anak... walau banyak penumpang yang berdiri namun terasa nyaman, ada 2 hal yang membuat ku nyaman, 1. Tanpa asap rokok, 2. ga berdesak-desakan dengan lain jenis.

Sampai Stasiun Mangga Besar masuklah sepasang suami istri plus anaknya, Petugas Krl yang dengan ramah mengingatkan bahwa gerbong tersebut adalah gerbong Khusus perempuan, sang suami terlihat kesal dia mencoba berdalih kalau anak istrinya ada di gerbong itu, dan entah apa yang mereka bicarakan selanjutnya, nampaknya suaminya bersikukuh untuk tetap berada di gerbong tersebut dan petugas tampak kesal namun tak dapat berbuat apapun.

Tinggal beberapa stasiun lagi menuju kota Hujan, sebagian penumpang telah sampai di kota tujuannya.. gerbong perempuan tampak agak lenggang, kursi di sebelah aku pun kini kosong, tinggal sang suami yang kini berdiri, dia menghampiri dan duduk disampingku, istrinya terhalang beberapa orang dari tempatku.

Tak lama petugas datang dan berkata " Bapak boleh tinggal di gerbong ini namun bapak tidak boleh duduk di sini ". dia kemudian berdiri menghampiri istrinya sambil menggerutu tak menentu, Ha ha... akupun tertawa dalam hati... emang enak berdiri diantara kursi kosong? :D

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline