Lihat ke Halaman Asli

Calon Bidan Alergi Resensi ?

Diperbarui: 25 Juni 2015   05:46

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Konsentrasi membaca buku untuk  sekedar mengetahui sangat berbeda dibandingkan untuk keperluan resensi. Meresensi, membedah isi buku  sehingga terhidang penilaian obektif kualitas buku.  Akan terbaca keakhlian pengarang dalam tuturan tulisan yang berkaitan dengan penyajian, teknik penyajian , kebahasaan, eunggulan dan kelemahan. Akan sangat sempurna manakala resensi dapat memotivasi pembaca tergerak untuk menjamah buku asli.

Memang, dibutuhkan kesabaran untuk menelusiri setiap kata pada teks.Kesalahan cetak  harus dicermati,sampul, jenis kertas, ilustrasi jangan sampai luput. Selain itu disiplin ilmu yang tersaji pada buku akan menjadi tantangan tersendiri.

Menjelaskan kompleksitas buku menjadi mudah, menyarankan buku layak dibaca oleh siapa, kualitas cetak sejumlah koreksi untuk penulis adalah lahan pencerahan yang sangat bagus. Tak menutup kemungkinan menyalurkan talentana "bidan " buku akan menjadi pencerahan   untuk orang-orang yang senang menulis dan membaca.

Permasalahanya, jika Anda guru SMA  butuh target-target antara saat menyanyajikan kompetensi dasar materi  resensi.  Tentu tidak menutup kemungkinan pada kelas-kelas yang lebih tinggi.

Jika title menunjuk bidan, semata - mata calon bidan sangat bijak jika gemar meresensi buku. Terhampar sangat mulya tugas profesionalisme bidan. Penyelamat tugas kemanusiaan, pendidikan sosial kemasyarakatan membutuhkan rujukan buku yang sangat banyak.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline