Peran islam dalam kesehatan
Pencapaian tertinggi dunia kedokteran terjadi pada masa kejayaan islam tahun 900 - 1.100 M. Perkembangan islam pesat dimulai dari para tahfidz Alqur'an (Penghafal Alqur'an).
Ar Razi usia 12 tahun sudah tahfidz, beliau menerbitkan 5 buku kedokteran. Ibnu Sina usia 10 tahun sudah tahfidz dan di usia 18 tahun sudah menjadi Dokter.
Dalam islam, semakin seseorang dekat dengan Tuhannya, maka akan semakin berkah dan semakin berjaya dengan keilmuannya. Dalam kesehatan, Nabi Muhammad Shalallahu Alaihi Wassalam (SAW) yang dikenal paling dekat dengan Tuhan diberikan keberkahan antara lain hanya sakit 2 sampai 3 kali seumur hidupnya.
Kita dapat mempelajari pengobatan dan pencegahan untuk kesehatan kita dari tokoh-tokoh islam yang mempelajari kedokteran modern dengan jejak medis Nabi. Mempelajari bagaimana gaya hidup Nabi, obat-obatan yang dikonsumsi, hingga aktifitas sehari-hari maupun olahraga yang dilakukannya.
Kajian kesehatan islami ala Nabi
Ada 2 Pengobatan yang pernah dilakukan Nabi Muhammad SAW. Yang pertama, pengobatan secara alamiah. Pengobatan secara alamiah adalah pengobatan yang berasal dari tumbuh-tumbuhan atau bisa disebut herbal medicine jika di zaman sekarang.
Bisa juga dengan cara dibekam , Rasulullah pernah menyampaikan " Berbekamlah". Saat ini bekam terus mengalami kemajuan dari segi teknis.
Selain bekam, ada juga dengan cara Al Kayy, menekan pada bagian-bagian tertentu dalam tubuh dengan besi. Al Kayy itu ada dua jenis yaitu Al Kayy yang dingin dan Al Kayy yang panas.
Rasulullah memang melarang untuk menggunakan Al Kayy yang panas, yaitu besinya itu dibakar dulu dengan api lalu ditekankan pada organ tubuh.
Lalu berikutnya yang pernah dilakukan Nabi dalam pengobaran adalah dengan cara lasah, jadi lasah itu dengan cara pemijatan atau pengurutan.