Lihat ke Halaman Asli

nanang fadholi

Berat ataupun ringan suatu kehidupan itu tergantung bagaimana kita yang menyikapinya, bersyukur akan ni'mat Allah itu kuncinya

Indahnya Menjadi Santri

Diperbarui: 30 Juni 2021   02:04

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Santri sanlok darunnajah 2 cipining (kampus II darunnajah)/Dokpri

Indahnya Menjadi Santri

Santri di pondok pesantren Darunnajah 2 Cipining, Kecamatan Cigudeg, Kabupaten Bogor. Dalam pola hidup di pesantren yang di utamakan bukanlah pelajaran semata-mata. Melainkan juga jiwanya. 

Pondok pesantren ini mendidik para santrinya untuk bersikap terbuka dan menghargai perbedaan, bagi teman-teman yang pernah merasakan kehidupan di pesantren tentunya pernah merasakan bagaimana indahnya menjadi seorang santri.

Indahnya kebersamaan bersama teman ketika kita makan, belajar bareng, sholat berjama'ah, sampai tidur pun juga bersama-sama di satu kamar dan masih banyak kebersamaan lain di kegiatan-kegiatan yang sudah di tetapkan oleh pesantren. 

Baca juga : Dari Santri untuk Negeri

Dengan begitu santri bisa belajar sosialisasi dengan kehidupan orang lain, melatih kemandirian, menumbuhkan sikap gotongroyong dan tolong menolog meskipun berasal dari berbagi daerah yang berbeda-beda.

Memang kehidupan dipesantren dapat membuka wacana seseorang tentang bagaimana seharusnya menjalani kehidupan tanpa keegoisan semata, ketika ada sahabatnya sakit bersama-sama membantu, mencucikan baju, menjaganya sampai merawatnya hingga sembuh. Ketika ada yang kehabisan uang di situ kita juga akan belajar bagaimana caranya menolong seorang teman

Namun di balik semua itu tidak semua anak yang dimasukan oleh orang tuanya ke pesantren adalah baik, ada juga anak yang memang nakal dan tujuan orang tuanya memasukan kedalam pesantren adalah agar dia dapat berubah jadi anak yang baik dengan berkumpul dengan teman-temannya yang sholeh-sholehah.

Baca juga : Pembuatan Hand Sanitizer bersama Ibu-ibu Wali Santri di Desa Tenggiring, Lamongan

Subhanallah, benar-benar indah bukan kebersamaan santri. Setiap pagi dan petang beramai-ramai sholat mengabdi kepada Allah. Di mulai ketika menjelang subuh di bangunkan untuk sholat berjama'ah, kemudian dilanjutkan dengan ceramah kiai, sarapan bersama, mandi dan pergi ke sekolah.

Ketika menjelang sore kembali mereka ramai-rami mengikuti kegiatan pesantren sampai sholat maghrib dan kembali menyibukan diri untuk mengingat Allah, tadarrus dan belajar bersama.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline