Lihat ke Halaman Asli

Nanang E S

Orang yang tidak pernah puas untuk belajar

SLG Datangkan Penjual Jamu

Diperbarui: 2 November 2016   09:09

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokumentasi Pribadi

Ponorogo (30/10/16) Ada sesuatu yang sangat menarik dalam gelaran Sekolah Literasi Gratis (SLG) di pertemuan keempat angkatan kedua kali ini. Fauzi Baim, penjual jamu kelahiran Bayuwangi di hadirkan untuk bicara dalam runag literasi dihadapan puluhan peserta. Melihat dari latar belakangnya sebagai Penjual Jamu, seperti tidak nyambung dengan literasi. Tapi kali ini SLG memberikan hal yang berbeda.

Di hadapan peserta yang berjumlah sekitar 100 peserta, Fauzi Baim mengawalinya dengan memutar sebuah video tentang dirinya yang menjadi tamu inspiratif dalam program Kick Andy.

“Mungkin kalian semua belum terlalu kenal saya dengan detail, ini saya putar vidio untuk lebih lanjut agar tambah kenal dengan saya”

Fauzi mengawali karirnya menjadi salah satu inspirasi literasi adalah ketika ia menjual jamu keliling dengan menyediakan buku-buku di grobak jamunya. Ide tersebut terispirasi dari perjalanan hidupnya yang tidak ingin masyarakat (khususnya anak-anak) meninggalkan budaya buku. Karena mengingat pada era sekarang anak-anak telah dialihkan dengan gadget. Ia bahkan meyilahkan kepada pembelinya membaca dan meminjam bukunya secara gratis. Bahkan Fauzi juga siap menerima pesanan buku yang diinginkan pelanggannya.

“Jika pelanggan pengen buku tentang memasak, dan saat itu saya belum membawa. Ya saya siap untuk membawakannya” Tuturnya di hadapan peserta SLG.

Lelaki berkacamata tersebut juga memiliki koleksi 7.000 buku serta mendirikan sekolah bersama istri dirumahnya. Meski profesinnya sebagai penjual jamu Fauzi tidak kalah hebat jika bicara mengenai literasi, dalam hidupnya fauzi mengakui berkat literasi ia menjadi mengerti, tau, dan paham akan banyak hal, bahkan dengan literasi dapat mengubah hidupnya.

“Berkal literasi saya bisa hadir di sini, bahkan saya juga merasakan hidup saya berubah karena literasi juga”

Dalam penyampaiannya, lelaki lulusan pondok di Bayuwangi tersebut juga menyampaikan hasil yang pernah di dapatnya dari kegiatan berliterasi diantaranya; Mendapat CSR dari India sebesar 300jt 2014, Mendapat Anugrah jasadarma pustaloka (Kategori tokoh masyarakat yang menyebarkan budaya membaca), Penghargaan dari Tata Motor dan memenagkan Gramedia Rading Competation pada tahun 2016.

Yang menarik lagi, Lelaki yang memiliki jargon “Sakiki jamane moco”tersebut memberikan jamunnya secara gratis seumur hidup kepada mereka yang hafal Al-Quran.

Dalam pertemuan tersebut juga dihadiri oleh Rotmianto Muhamad penulis dan pustakawan berprestasi dari Ponorogo. Saat menjadi pembicara ia menyampaikan banyak hal terkait dunia baca tulis, seklaigus mengintruksikan bagi para putakawan. Bahwa pustakawan kerjannya tidak hanya menata buku saja, tapi putakawan lebih fungsional dengan memanfaatkan sumber-sumber buku bacaan.

“Putakawan, itu tidak hanya menata buku, tetapi lebih fungsional. Dan dapat melakukan hal yang lebih inspiratir” Tutur lelaki yang sudah mendapatkan banyak penghargaan dari karyannya menciptakan wab DD-C.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline