Lihat ke Halaman Asli

Nanang Sumanang

Guru Sekolah Indonesia Davao-Filipina

Pendidikan Dasar: Dasar Pendidikan Manusia dan Bangsa

Diperbarui: 21 Mei 2024   15:08

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber: Foto Pribadi.

Peringatan Hari Kebangkitan Nasional yang diperingati Sekolah Indonesia Davao (SID)-Filipina, 20 Mei 2024 dengan upacara bendera yang sederhana, namun penuh dengan kekhidmatan, mengingatkan kembali akan perjuangan para pahlawan kita yang telah rela berkurban membela negara agar Indonesia bisa merdeka dan bisa mewujudkan dari tujuan berbangsa dan bernegara.

Kira-kira pendidikan macam apa yang telah dididikan oleh para orang tua atau para guru mereka sehingga mereka dalam usia yang sangat muda telah mempunyai cita-cita dan visi yang sangat maju dan sangat besar agar bangsa ini menjadi bangsa yang merdeka dari penjajahan dengan beraneka ragamnya, melalui pintu kemerdekaannya. Seperti kita ketahui bersama bahwa tujuan berbangsa termuat dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara 1945 yaitu: melindungi segenap bangsa Indonesia, memajukan kesejahteraan umum, dan mencerdaskan kehidupan bangsa.

Berkaca dari perjalanan bangsa kita, dan juga bangsa-bangsa yang maju, maka ketika mereka bertransformasi dari bangsa yang miskin menjadi bangsa yang maju dan besar didasari dan diawali dengan sistim pendidikan dasarnya yang baik, berkarakter, kuat dan mengakar sehingga melahirkan para pejuang yang mempunyai karakter sabar, konsisten, mau bekerja dan belajar keras, inisiatif dan mempunyai visi yang jauh ke depan.

Dalam Studi Tiru yang dilakukan oleh SID ke Sekolah Indonesia Singapura (SIS) dan Sekolah Indonesia Kuala Lumpur (SIKL), 12-16 Mei 2024 lalu, selain sharing pelaksanaan Kurikulum Merdeka yang menjadi Kurikulum Nasional, juga mendapatkan pencerahan dari para dubes dan Atdikbud tentang pendidikan di kedua negara tersebut.

Duta Besar Indonesia untuk Singapore, Suryopratomo, mengatakan bahwa kemajuan Singapore sekarang ini tidak bisa dipisahkan dengan sistim pendidikan dasar yang baik, serta kesabaran dan keteguhan berproses untuk berubah dari sebuah negara miskin menjadi negara maju. Kesabaran, keteguhan, kerja keras, dan daya berdaptasi yang tinggi menjadikan Singapore menjadi negara maju. "Perkembangan Artificial Intelegence (AI) yang tidak bisa dibendung harus dimasukan dalam pendidikan di Singapore agar AI berdampak positif terhadap perekonomian dan masyarakat Singapore" ucapnya lagi ketika menerima rombongan Studi Tiru.

Sementara itu Dubes Malaysia, Hermono, mengatakan bahwa KBRI akan merenovasi Gedung Sekolah Indonesia Kuala Lumpur (SIKL) agar anak-anak Pekeja Migran Indonesia (PMI) bisa lebih banyak mendapatkan pelayanan pendidikan, terutama pelayanan pendidikan dasar. "Nantinya 75% siswa-siswi SIKL harus anak-anak PMI yang Sebagian besar undocumented, baru sisanya akan diisi oleh anak-anak expatriate dan orang-orang yang mampu untuk bersekolah di SIKL" ujarnya.

Menurut Fuad Ihsan (2013) pendidikan dasar adalah pendidikan yang memberikan pengetahuan dan keterampilan, membutuhkan sikap dasar yang diperlukan dalam masyarakat, serta mempersiapkan peserta didik untuk mengikuti pendidikan menengah.

Sementara itu Kemendikbudristek merumuskan satuan pendidikan dasar adalah satuan-satuan pendidikan yang menyelenggarakan pendidikan formal pada jenjang pendidikan yang melandasi jenjang pendidikan menengah. Satuan ini berbentu Sekolah Dasar, dan Madrasah Ibtidaiyah dan bentuk lain yang sederajat, serta Sekolah Menengah Pertama dan Madarasah Tsanawiyah atau bentuk pendidikan lain yang sederajat.

Sesuai UU no 2/89 Pasal 5, Pasal 6 dan Pasal 14 yang mengatur tentang Pendidikan Dasar di Indonesia maka tujuan dari pendidikan dasar 9 tahun adalah: Untuk mengembangkan sikap dan kemampuan, memberikan pengetahuan dan ketrampilan dasar untuk hidup dalam masyarakat serta dapat mempersiapkan diri untuk mengikuti pendidikan menengah.

Melihat dari rumusan tentang pendidikan dasar, maka sepertinya pendidikan dasar yang harus ditanamkan lebih jauh lagi adalah pendidikan tentang karakter. Pada fase-fase usia seperti inilah pendidikan tersebut dapat membentuk karakter yang siap menghadapi setiap perubahan jaman, cepat beradaptasi dan tidak gampang berputus asa, serta berlaku sebagai pemberani, bukannya sebagai pecundang.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline