Lihat ke Halaman Asli

Pilih Capres yang Mengkampanyekan Mari Membaca

Diperbarui: 24 Juni 2015   00:39

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

2014 menjadi tahun pertarungan para partai politik. Pada tahun ini pula akan di pilih presiden dan wakil presiden. Mereka yang terpilih nantinya akan memimpin bangsa ini 5 tahun yang akan datang. Selama 5 tahun itu pula presiden dan wakil presiden terpilih akan menjalankan berbagai program apa yang sudah di janjikan ketika masa kampanye. Program-program yang tentu saja berusaha membangun bangsa ini lebih baik lagi.

Siapa capres yang seharusnya kita pilih?

Setiap masyarakat yang sudah memiliki hak pilih berhak untuk menentukan siapa presiden yang akan memimpin bangsa ini. Penulis berpendapat masyarakat sekarang ini sudah cerdas dalam menentukan pilihannya. Bagaimana latar belakang capres dan cawapres yang akan di pilih dan apa kontribusi yang sudah di lakukan bagi bangsa ini. Menjadi salah satu faktor yang menentukan masyarakat memilih mereka sebagai presiden dan wakil presiden nanti.

Mereka yang ingin maju sebagai calon presiden dan calon wakil presiden tentu memiliki berbagai program. Penulis sendiri berharap mereka yang akan maju juga mengusung gerakan mari membaca sebagai program yang akan di jalankan ketika menjadi presiden. Sebuah gerakan yang mengajak seluruh rakyat Indonesia agar gemar dalam membaca. Dimulai dari usia SD hingga lansia.

Mengapa harus gerakan mari membaca?

Penulis berpendapat bahwa kebiasaan membaca masyarakat negeri ini masih minim. Perlu sebuah gerakan nyata yang di suarakan oleh pemimpin negeri ini agar membaca menjadi sebuah kegemaran tersendiri bagi masyarakat negeri ini. Masyarakat ini perlu lebih banyak generasi-generasi yang lebih pandai dan cerdas. Semakin banyak masyarakat yang cerdas, semakin cepat pula negeri ini dalam berkembang. Jadi tidak hanya pemimpin yang bergerak membangun negeri ini, namun masyarakat juga di ajak membangun negeri dengan gerakan membaca. Pemimpin akan akan lelah bila bergerak sendiri dan masyarakat hanya pasif menerima apa yang pemimpin lakukan. Bila pemimpin dan masyarakat bergerak bersama-sama, maka sebuah hal yang dahsyat akan terjadi di dalam negeri ini.

Negeri Kutu Buku

Sepertinya bukan mimpi bila Indonesia akan mendapat sebutan sebagai negeri kutu buku. Bila pemimpin yang terpilih nanti akan melakukan sebuah gerakan mari membaca, maka selama 5 tahun mendatang Indonesia sedang bermetamorfosis menjadi sebuah negeri dengan kegemaran membaca yang luar biasa. Sebuah negeri yang akan sering di jumpai para pemuda, anak-anak, dan orang tua yang mengisi waktu luangnya dengan membaca. Setiap kota/kabupaten memiliki perpustakan yang nyaman dan jumlah buku yang lengkap. Ayolah pemimpin bangsa bawalah rakyatmu untuk lebih mencintai buku. Karena disana akan di temukan berbagai ilmu pengetahuan yang akan membawa negeri ini ke arah yang lebih baik.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline