"Ria, ini jam tangan favoritmu ya?"
"Kok tau?"
"Lebih bersinar ketimbang jam tangan yang lain."
Aku tertawa mendengar ucapan temanku, Yuri, yang baru saja selesai membaca buku Marie Kondo yang berjudul The Life Changing Magic of Tidying Up.
Mungkin benar bersinar, karena hatiku benar-benar menyayangi jam tangan ini.
Jam tangan yang penuh kenangan, membuatku selalu terkoneksi dengan jiwanya yang sudah tidak mungkin aku temui.
***
"Oma, kalau cape ga perlu kerja lagi, nikmatin waktu saja di rumah", kataku ketika melihat ekspresi Omaku yang begitu kelelahan karena seharian bekerja.
Usianya hampir mencapai 70-an, tapi selalu bersemangat kerja di toko batik, usaha Opa yang dirintis dari muda, dan sekarang menjadi usaha keluarga besar.
"Mungkin bosen kali ya, biasa bekerja dari muda, tau-tau harus berleha-leha di rumah", pikirku, terkenang Opaku sebelum meninggal, tetap mau datang ke toko, tidak mau beristirahat di rumah.