Siapa diantara teman-teman yang belum mengenal Leila Chudori?
Orang yang mengalami tahun 80-90an pastinya mengenal beliau, sebagai wartawan Tempo, sekaligus pengulas tentang film di Tempo.
Kalau kata Mas Wisnu Nugroho, dalam channel YouTubenya, Beginu, tulisan Leila Chudori yang mengulas tentang film sungguh dinantikan banyak orang sebagai referensi tontonan.
Selain wartawan, Leila Chudori juga merupakan penulis, yang karyanya sudah muncul sejak beliau berusia muda.
Tahun 2009, Buku berjudul "9 dari Nadira" telah terbit, yang kalau kata Mba Leila, buku ini merupakan kumpulan cerpen.
Kalau menurut saya pribadi sih macam novel chicklit, yaa, karena mengisahkan proses kehidupan Nadira yang berusaha keras menghilangkan kedukaannya atas ibunya yang meninggal bunuh diri.
Tahun 2012, buku Mba Leila yang berjudul Pulang, telah lahir. Menceritakan tentang nasib orang yang dikira bagian dari PKI tahun 1965.
Dalam novel ini, saya baru paham makna kata "eksil", yang bisa dibilang sebagai orang yang dianggap sebagai buronan, dan tidak bisa kembali ke negaranya, bahkan sudah tidak lagi dianggap sebagai orang Indonesia.
Sedihnya, mereka yang sebenarnya bisa dibilang hidup cukup baik di luar negeri, jauh di lubuk hati yang paling dalam masih merindukan kampung halaman.