Aku suka hitam, kau suka putih
Mengapa kau tertawakan aku?
Aku suka mawar putih, kau suka mawar merah
Lantas, mengapa kau tertawakan pilihanku?
Aku suka lagu klasik, kau suka lagu pop
Mengapa menertawaiku begitu hinanya?
Apakah pilihanmu bisa membuatku bahagia?
Aku suka menyendiri, kau suka berteman
Mengapa kau memaksaku?
Aku suka rambut pendek, kau suka rambut panjang
Mengapa aku harus mengikuti seleramu?
Saat tubuh ini merasa kurang sehat,
Aku lebih suka beristirahat, tidur seharian
Sedangkan kau lebih senang langsung pijat tradisional
Mengapa aku harus mengikuti caramu untuk memulihkan diri?
Kebutuhanmu belum tentu kebutuhanku
Standar bahagiamu belum tentu cocok denganku
Standar hidupmu pun belum tentu sesuai dengan kuidamkan
Impianmu bisa saja berbeda denganku
Rasanya kurang elok kau menertawaiku
Kurang elok pula kau desakkan seleramu dalam hidupku
Kita, manusia, diberikan kebebasan untuk memilih
Mengapa manusia malah memaksakan kehendak pribadinya pada sesama manusia?
Jakarta, 11 Mei 2022
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H