Supaya cepat kaya, tidak sedikit orang yang memilih jalan pintas. Bahkan apabila ada hal yang harus dikorbankan, ada juga yang bersedia. Saya pikir ini hanya ada di film-film Suzanna, tapi ternyata terjadi dalam kehidupan nyata, dan cukup membuat diri saya berdesir kagum, penasaran, sekaligus takut. Takut karena berakhir tragis.
Hal ini dialami oleh seseorang yang tidak bisa saya sebutkan namanya. Saya sempat mengikuti perjalanan hidupnya, dan ada beberapa hal yang saya saksikan sendiri, selebihnya saya diceritakan.
Karena saya suka hal yang berbau mistis, kebetulan topik pilihannya mistis, sambil menunggu lanjutan serial mistis Kompasianer, ah, jadi mau nulis lagi tentang mistis, walau tidak terlalu mistis.
Sebut saja namanya Ahmad, seorang pria. Sedari kecil ia sudah dikenalkan pada dunia mistis oleh ibunya. Semua permasalahan yang datang dalam hidupnya, diselesaikan dengan cara ke dukun. Kalau sakit, ya, ke dukun. Kalau barang hilang ke dukun, kalau tidak suka sama orang pun ke dukun. Mau dapat pasangan pun, dengar-dengar ke dukun juga.
Ahmad akhirnya menikah dengan seorang wanita, yang sebut saja namanya Melati. Wanita tersebut beragama Kristiani yang tidak terlalu suka dengan dunia mistis, walau keluarga besarnya masih percaya pada ahli-ahli nujum. Saat pacaran, Melati tidak tahu kalau Ahmad ini suka sekali dunia mistis, baru ketahuan setelah beberapa bulan menikah.
Singkat cerita, Ahmad membawa Melati dan ibunya pergi ke dukun yang biasa dipakai ibu Ahmad. Ahmad ingin cepat kaya, katanya ia harus membawa cincin batu dan diisi jin didalamnya. Dukun pun akhirnya melakukan ritualnya. Ditengah ritualnya, sang dukun meminta Ahmad dan ibunya untuk keluar ruangan.
Melati sangat takut sekali ditinggal sendirian, takut diapa-apain sama si dukun. Ahmad membisikkan pada Melati untuk bersikap tegar, supaya keluarga mereka cepat kaya, setelah itu Ahmad dan ibunya pun keluar ruangan.
Dalam hati Melati menyebut "Yesus... Yesus.. Yesus...". Sang dukun yang tahu kalau Melati takut, kemudian berkata "Ga perlu takut neng, saya ga bakal ngapa-ngapain kamu. Jinnya ini ga mau ikut suamimu, dia mau ikut kamu, kamu mau ga?"
Spontan Melati menjawab, "Engga". Dukun pun terkekeh, dan mengatakan "Ya sudah kalau tidak mau, ngomong-ngomong, kamu jangan terlalu percaya sama mertuamu, hatinya busuk. Bawa suamimu tinggal yang jauh, kalau ga bisa bahaya nanti".
Mengetahui Melati menolak sang jin, marahlah si Ahmad. Karena kesal, akhirnya ia pergi sendiri ke Gunung Kidul untuk bertapa. Pulangnya, ia membawa keris kecil dan mungil, kemudian ditaruh di sebuah ruangan, ditambah dengan peralatan ritual lainnya. Sebal sekali Melati melihatnya, belum lagi suami memberikan mandat untuk rajin membersihkan keris tersebut.