Lihat ke Halaman Asli

Nana Marcecilia

TERVERIFIKASI

Menikmati berjalannya waktu

Ajakan untuk Jernih Berkomentar

Diperbarui: 27 Agustus 2019   14:55

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tadinya saya mau ikutan nulis di topik pilihan mengenai urgensi pemindahan ibukota. Sembari makan siang, saya membaca berita Kompas.com mengenai pemindahan ibukota terlebih dahulu. Pada akhir bacaan, tiba-tiba saya salah fokus, karena ada tulisan "Dapatkan hadiah utama Smartphone setiap bulan dan voucher setiap minggunya, dengan berkomentar di artikel ini!" - tentu ada syarat dan ketentuan yang berlaku. 

Karena saya lebih penasaran pada hadiahnya, kemudian, saya klik link syarat dan ketentuannya, dan setelah membacanya saya benar-benar merasa bangga sekali ketika sudah banyak orang yang cukup prihatin pada para netizen yang seringkali memberikan komentar pedas dan kasar, Kompas.com turut serta membantu mendidik secara tidak langsung para netizen Indonesia untuk lebih sopan dalam memberikan komentar. 

Syarat dan ketentuan yang membuat saya tertarik sampai ingin menulis ini, antara lain hanya bisa diikuti oleh warga negara Indonesia, dan komentar yang dipilih tidak mengandung unsur SARA. Mekanisme yang juga membuat saya tertarik adalah peserta dapat menulis komentar sebanyak-banyaknya di kolom komentar setiap artikel Kompas.com.

Menurut saya, hal ini sangatlah kreatif sekali. Masyarakat kita sangat menyukai yang namanya hadiah, termasuk saya. Dengan adanya iming-iming hadiah, kita akan bersemangat membaca artikelnya dulu, kemudian berkomentar dengan sopan dan bijak. 

Apalagi diizinkan untuk berkomentar sebanyak-banyaknya, maka secara tidak langsung, mengajak kita untuk membiasakan diri agar kecepatan jari dan emosi yang timbul akibat membaca berita bisa sinkron dengan akal sehat kita untuk tidak menyinggung orang lain dengan membawa-bawa SARA.

Seperti di Kompasiana, saya dan para kompasianer tentu semakin bersemangat sekali menulis karena adanya K-Rewards dan blog competition. Dengan begitu, ide-ide dalam menulis bisa lebih muncul, karena ada "pancingan". Semoga dengan kampanye berhadiah yang bertagar jernih berkomentar, bisa menggairahkan masyarakat Indonesia untuk berkomentar secara bijak dalam menyatakan setuju ataupun tidak setuju terhadap suatu pemberitaan, dan yang terpenting berkeinginan membaca konten artikel terlebih dahulu, sebelum berkomentar.

Tadi pagi, ketika saya mengecek Instagram Story, juga ada salah satu influencer yang kurang lebih mengatakan kalau kita harus terbiasa untuk mengerti dulu duduk permasalahannya baru berkomentar. Dan itu ditulis dengan lucu, tapi cukup mengena. 

Negara kita, maaf saja, menurut saya saat ini sedang krisis sikap dalam hal berkomentar di media sosial. Banyak yang bijaksana dalam berkomentar, tapi tidak sedikit netizen yang mudah mencela orang lain di media sosial. Misalkan kasus Dian Nitami yang dikatai salah satu netizen, merasa tersinggung netizen sampai harus diselesaikan dengan terbuka kalau tidak akan masuk ke ranah hukum. Kemudian ada Sarwendah yang juga dikata-katai oleh netizen yang mengatakan bahwa dirinya pamer, ada Shandy Aulia juga yang dibuat berang oleh komentar netizen yang tidak sopan, dan masih banyak lagi.

Ada juga remaja yang sampai bertengkar secara fisik karena dipicu oleh komentar yang kurang mengenakkan di media sosial. Contohnya, seperti kasus Audrey waktu lalu. 

Pemberitaan politik waktu silam, juga sempat memicu panasnya suasana dengan banyaknya komentar-komentar pedas yang kurang mengenakkan ketika dibaca, yang akhirnya berujung pada keributan di sosial media. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline