Lihat ke Halaman Asli

Ilmuwan Islam Penemu Aljabar

Diperbarui: 26 Juni 2023   22:40

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Ilmuwan Islam Penemu Aljabar

Nana Andriyana

MIPA/Pendidikan Matematika, UIN Sunan Gunung Djati Bandung

Matematika adalah ilmu logika mengenai nilai dan konsep yang saling berkaitan. Matematika dapat dibagi menjadi tiga bidang, yaitu aljabar, kalkulus, dan geometri. Berdasarkan sejarah ilmuwan yang sangat terkenal sebagai penemu sekaligus yang membahas lebih dalam mengenai Aljabar adalah Al-Khawarizmi.

Pada tahun 780 Al-Khawarizmi lahir di Khwarizm. Nama aslinya adalah Muhammad bin Musa al-Khawarizmi dan juga dikenal dengan Abu Abdullah Muhammad bin Ahmad bin Yusoff. Sedangkan, di Barat disebut dengan al-Cowarizmi. Al-Kawarizmi merupakan ilmuwan Islam yang sangat berpengaruh terhadap peradaban ilmu pengetahuan dunia. Beliau terpilih sebagai ilmuwan dipusat keilmuwan terkenal yang didirikan oleh khalifah Abbasiyah yaitu Bait Al-Hikmah yang bisa juga disebut House of Wisdom. Beliau wafat tahun 850.

Dalam bahasa arab aljabar dikenal dengan Al-Gabr artinya "penemuan" atau "hubungan". Cabang matematika yang berurusan dengan pemecahan masalah yang menggunakan simbol, bukan konstanta dan variabel disebut dengan Aljabar. Terdapat beberapa istilah di dalam aljabar di antaranya variabel, konstanta dan koefisien. Aljabar juga termasuk ke dalam sebuah nama struktur aljabar abstrak, yaitu sebuah bidang dalam aljabar.

Karya pertama Al-Khawarizmi mengenai aljabar ialah "Al-Jabar" atau Alkitab Mukhtasari fi Hisab Al-Gabr Wal-muqabalah atau "The Compendious on Calculation by Completion and Balancing" dalam bahasa inggris. Kitab ini menjadi rujukan para ilmuwan sepanjang zaman (+-820 M). Berkat karya al-Khawarizmi ini, dunia matematika modern mengenai istilah Al- Jabar. Selain menjadi rujukan ilmuwan matematika Islam, kitab Al-Khawarizmi juga menjadi rujukan ilmuwan matematika Barat.

Karya-karya Al-Khawarizmi sebenarnya sangat berkaitan dengan tulisan-tulisannya Diophantus dari Yunani tentang aljabar karna ialah yang menyusunnya. Namun, saat mencari kitab aljabar, Al-Khwarizmi menemukan kesalahan dan masalahnya tetap tidak jelas. 

Kesalahan dan masalah tersebut telah diperiksa, diperbaiki dan diulas kembali oleh Al- Khawarizmi dalam karyanya Aljabar. Oleh karena itu, tidak aneh jika beliau mendapat jululakan "Bapak Aljabar". Gandz mengatakan bahwa seorang ilmuwan matematika Barat dalam karyanya "Origin of Al Kawarizmi Algebra", menyebutkan bahwa Al Khawarizmi lebih pantas menyandang gelar "Bapak Aljabar" daripada Diophantus, dikarenakan beliau adalah orang pertama yang menemukan aljabar pada bentuk dasarnya.

Selain menemukan aljabar Al-Kawarizmi juga dikenal sebagai penemu angka nol, sebagai ahli seni musik (Liber Ysagogarum Alchorism), menulis mengenai penetapan tanggal Yahudi (Risala Fi Istikhraj Tarikh Al Yahudi), karyanya dalam bidang Astronomi dan Geografi (Kitab Surah Al Ard dan Zij Al Sindind). Karya besar lainnya yang ditemukan Al-Khawarizmi adalah buku tentang aritmatika dengan judul "Dixit Algorizmi" dalam bahasa latin.

Dari Al-Khawarizmi kita belajar bahwa kita harus mempunyai rasa keingintahuan yang tinggi terhadap ilmu pengetahuan. Karena Al-Kwarizmi memiliki hal itu di dalam dirinya. Sehingga beliau melahirkan karya-karya yang hebat dan dikenal banyak orang melalui karya- karyanya. Selain itu, dari beliau juga kita belajar bahwa masalah yang rumit bisa diselesaikan, asalkan kita terus berusaha dengan sungguh-sungguh, sabar, percaya diri, dan disipilin. Seperti Al Khawarizmi yang berhasil memecahkan permasalahan aljabar dan menyederhanakannya.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline