Suasana pagi itu,Kamis(27/03) ramai oleh celoteh para ibu tim penggerak Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga(PKK). Mereka tampak gembira dan sesekali bergoyang mengikuti irama lagu. Mereka sibuk mempersiapkan acara yang menjadi salah satu program PKK, yaitu Pos Pelayanan Keluarga Berencana-Kesehatan Terpadu (Posyandu)
Penyelenggaran Posyandu kali ini menjadi lebih meriah karena berbarengan dengan program Gebyar Posyandu yang dihadiri oleh 54 Posyandu yang terdiri dari 18 rukun warga (RW).
Posyandu bukan hanya sekedar tempat untuk melayani balita (imunisasi, timbang berat badan) tapi juga untuk membantu program pemerintah yang lainnya seperti program penghijauan dengan potisasi.
Eni selaku ketua PKK RW 02 Pondok Labu, Jakarta Selatan, yang menjadi pusat Gebyar Posyandu kali ini mengatakan pihaknya akan terus mengajak masyarakat untuk membantu program ini.
Warga yang datang ke Posyandu akan dihimbau untuk menanam pohon, tidak harus membeli pot tapi dengan memanfaatkan barang-barang yang sudah tidak terpakai lagi, seperti ember bekas.
Sejauh ini warga binaanya sudah melakukan penghijauan potisasi dengan tanaman yang berkhasiat sebagai obat (apotik hidup) atau lebih terkenal taman obat keluarga (toga).
"Warga tidak perlu bingung jika tiba-tiba sakit dan tidak mempunyai uang untuk berobat, sedangkan program posyandu sebulan sekali maka toga bisa membantu menjadi obat yang siap 24 jam",ujar bu Eni menutup pembicaraan.
Ya untuk warga DKI Jakarta yang memiliki lahan terbatas tapi tetap mendambakan penghijauan, potisasi adalah salah satu salah cara yang efektif dan tanpa biaya yang menguras kocek lebih dalam karena dapat memanfaatkan barang bekas.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H