Lihat ke Halaman Asli

Adnan

Mahasiswa

Masa Lalu dan Masa Depan Itu Sebenarnya Tidak Ada

Diperbarui: 30 Januari 2024   06:42

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

OC

DI DALAM RUANG KELAS FILOSOFI

Sekelompok siswa duduk di ruang kelas filsafat, dengan penuh semangat menunggu dimulainya pelajaran mereka. Sang profesor, seorang lelaki tua yang tampak bijak, memasuki ruangan dan mengambil tempat di depan kelas.

PROFESOR:
Selamat pagi semuanya. Hari ini, kita akan mengeksplorasi filosofi tentang waktu yang menyatakan bahwa masa lalu dan masa depan itu tidak ada, dan satu-satunya realitas adalah saat ini.

Para siswa bersandar, penasaran.

PROFESOR:
Filosofi ini menantang pemahaman konvensional kita tentang waktu sebagai perkembangan linier dari masa lalu ke masa depan. Sebaliknya, ini menunjukkan bahwa waktu adalah pengalaman subjektif yang bervariasi dari orang ke orang. Menurut pandangan ini, masa lalu dan masa depan tidak ada dalam pengertian objektif apa pun, tetapi lebih merupakan konstruksi mental yang kita gunakan untuk memahami dunia.

SISWA 1:
Tapi bagaimana mungkin masa lalu tidak ada? Bukankah kita memiliki bukti peristiwa sejarah?

PROFESOR:
Memang, kami memiliki bukti peristiwa sejarah, tetapi bukti itu hanya ada pada saat ini. Saat kita membaca buku sejarah atau melihat foto lama, kita sedang mengalami saat ini, bukan masa lalu itu sendiri. Masa lalu hanya ada sebagai ingatan atau konstruksi mental, dan selalu tunduk pada interpretasi dan revisi.

SISWA 2:
Dan bagaimana dengan masa depan? Bukankah kita memiliki kendali atas apa yang terjadi selanjutnya?

PROFESOR:
Masa depan bahkan lebih tidak pasti daripada masa lalu. Meskipun kita dapat membuat prediksi dan mengambil tindakan untuk mempengaruhi masa depan, kita tidak dapat mengetahui dengan pasti apa yang akan terjadi selanjutnya. Selain itu, masa depan tidak akan ada dalam pengertian obyektif apa pun sampai menjadi saat ini.

SISWA 3:
Jadi, apakah itu berarti masa ini adalah satu-satunya kenyataan?

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline