Lihat ke Halaman Asli

Ada Apa Mbah Keling Dengan Prabowo?

Diperbarui: 23 Juni 2015   22:16

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Humor. Sumber ilustrasi: PEXELS/Gratisography

Orang sependiam apa pun kalau sempat ketemu dan mengobol dengan mbah Keling dipastikan tak akan sanggup  menahan tawa. Minimal akan senyum-senyum. Kami memanggilnya dengan sebutan itu karena memang warna kulit tubuhnya hitam persis orang keling. Dia sendiri memang memperkenalkan dirinya kepada siapa pun dengan sebutan itu. Maka jarang yang tau siapa nama ibu tua ini sebenarnya, termasuk aku. Kecuali mungkin orang yang seumur dia. Usianya, menurutnya sudah lebih 70 tahun,plus sudah pula menjanda sekian puluh tahun. Tinggal di belakang sekolahan bersama seorang cucu perempuan usia SMA.

Mbah Keling merupakan rumah tangga sasaran raskin dan bantuan-bantuan pemerintah jenis lainnya. Dilihat dari rumah tempat tinggalnya wajar sekali memang. Rumah mungil itu terbuat dari dinding separuh papan dan separuh gedek/tepas bambu. Listrik memang sudah sejak lama ada. Penghasilannya pun cuma mengandalkan kiriman anaknya yang bekerja di Aceh, plus dari panen dua tiga batang kelapa di sekitaran rumahnya.

Tapi jangan dikira  mbah Keling gemar meratapi nasib. Tidak! Ibu tua ini senantiasa happy dalam mengarungi hidupnya. Murah senyum, suka melucu dan gemar guyon. Mungkin itulah resep yang membuat dia tetap sehat sampai detik ini. Siapa pun yang sempat ngobrol dengannya pasti akn terhibur. Dan kalau setelah membaca tulisan ini saudara belum juga bisa tertawa, atau minimal tersenyum, itu bukan salah mbah keling. Melainkan kesalahan saya yang tidak pandai melukiskan kehebatan mbah keling dalam bercanda.

Suatu kali, beberapa minggu yang lalu, dia mengatakan kalau si Kenzi, anak tetangga depan rumah kami yang baru berusia 9 tahun adalah "abang ipar"nya. "Abang ipar!" teriaknya saat melihat bocah itu bermain di halaman rumah kami. "Kenapa abang ipar, mbah?" tanya istriku. "Iya, aku demen sekali sama adiknya, si Afid. Gemeeess...." jawab mbah keling dengan gayanya. Sedang si Afid sendiri adalah balita yang sedang belajar berjalan.

Lalu apa hubungan mbah Keling dengan Prabowo yang calon presiden itu? Ini dia...! Kemarin sore, dia singgah lagi di depan rumah dalam rangka perjalanannya ke warung. Istriku yang sedari tadi duduk-duduk di teras bersama anak perempuan kami yang kelas 2 SMP, iseng-iseng bertanya, "mbah keling milih siapa: Jokowi apa Prabowo?"

"Prabowo lah...!"

"Kenapa bukan Jokowi, mbah?"

"Karena hanya prabowo yang mengerti diriku...!" jawab mbah keling dengan gaya gadis ABG.

Anakku tertawa terpingkal-pingkal sampai harus memegangi perut. Demikian juga dengan isrtiku. Sedang mbah keling hanya senyum-senyum saja.

"Jadi hanya dia yang mengerti dengan diri mbah keling, ya?" ulang istriku lagi.

"Tepat. Haya dia yang mengerti diriku!"

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline