Lihat ke Halaman Asli

Namiratus Syarifah

Namiratus Syarifah

Meningkatkan Minat Baca Penduduk Indonesia Sebagai Strategi Peningkatan Ketahan Nasional Dalam Gatra Demografi

Diperbarui: 29 Mei 2021   22:10

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Instagram Literatus Cendekiaone (@literatuscendekia.one)

Kegiatan membaca merupakan kegiatan yang tidak asing lagi di lingkungan masyarakat Indonesia. Namun, berdasarkan Pusat Penelitian Kebijakan Pendidikan dan Kebudayaan (Puslitjakdikbud), Balitbang, Kemendikbud mengungkapkan bahwa Indeks Alibaca Indonesia memperlihatkan bahwa angka rata-rata Indeks Alibaca Nasional masuk dalam kategori aktivitas literasi rendah, yaitu dari skala 0 - 100 berada di poin 37,32. Apabila dilihat per dimensi, dimensi kecakapan tergolong tinggi yaitu 75.92. Dimensi yang paling rendah ialah dimensi akses di poin 23,09 dan selanjutnya dimensi budaya 28,50. Dimensi alternatif cukup menjanjikan, yaitu 40,49 karena masifnya penetrasi internet dan gawai. Dari tiga puluh empat provinsi di Indonesia, 9 provinsi masuk dalam kategori aktivitas literasi sedang; 24 provinsi masuk kategori rendah; dan 1 provinsi masuk kategori sangat rendah. Artinya tidak satu pun provinsi termasuk ke dalam level aktivitas literasi tinggi.

Padahal bila dilihat dari manfaat yang diberikan dari kegiatan membaca ini cukup banyak seperti, mengurangi stress, mencegah Alzheimer, membantu mencegah insomnia, meningkatkan kemampuan komunikasi, meningkatkan daya ingat, meningkatkan kemampuan konsntrasi dan masih banyak lagi manfaat dari kegiatan membaca. Dan dari Pusat Penelitian Kebijakan Pendidikan dan Kebudayaan (Puslitjakdikbud), Balitbang, Kemendikbud menyebutkan bahwa minat baca anak-anak Indonesia sangat tinggi namun adanya kesulitan akses buku ataupun kesulitan mengakses buku bagus. Dan dari indeks Alibaca diatas menunjukkan adanya korelasi antara dimensi akses dan dimensi budaya yang rendah. Akses terhadap bahan bacaan yang rendah menyebabkan dimensi budaya (kebiasaan membaca) juga rendah.

Dengan memanfaatkan teknologi yang ada saat ini maka pemerintah meluncurkan beberapa aplikasi bacaan digital. Beberapa aplikasi bacaan digital gratis saat ini yaitu iPusnas (https://ipusnas.id/) yang diluncurkan oleh Perpustakaan Nasional Republik Indonesia, Candil (https://kubuku.id/download/candil/) yang diluncurkan oleh perpustakaan dan Kearsipan Jawa Barat. Dengan mengunduh aplikasi bacan digital ini diharapkan dapat meningkatkan minat baca literasi penduduk Indonesia dan memudahkan penduduk Indonesia dalam mengakses buku bacaan yang bagus, menarik dan bermanfaat.

Sebagai salah satu bentuk dalam upaya konstribusi dalam peningkatan minat baca literasi Indonesia, saya mengikuti kegiatan Volunteer dari Literatus Cendekiaone (@literatuscendekia.one). Literatus Cendekiaone ini merupakan ruang bagi para pembelajar yang memiliki tekad untuk mencerdaskan diri dan lingkungan sekitar memlalui gerakan literasi di berbagai bidang kehidupan. Dalam kegiatan ini para volunteer membagikan beberapa konten melalui media sosial mengenai pengaruh membaca, jenis kegiatan membaca, permasalahan membaca, tips memilih buku bacaan, macam-macam aplikasi bacaan digital, data mengenai minat baca literasi dan terdapat beberapa tips agar kegiatan membaca buku menjadi lebih menyenangkan dan teratur yaitu :

  • Menjadikan kegiatan membaca sebagai bagian dari keseharian/kehidupan
  • Meningktkan minat baca diri.
  • Menyiapkan waktu untuk membaca.
  • Membiasakan diri dengan mengunjungi perpustakan atau digital library (perpustakaan digitl).
  • Membuat reading planner (rencana membaca) dan reading tracker (pelacak bacaan).
  • Memilih bacaan yang baik.
  • Bersikap kritis terhadap bacaan dengan meninjau ulang bacaan.
  • Menciptakan lingkungan yang kondusif agar dapat fokus dan konsentrasi terhadap bacaan.

Akun Instagram saya sebagai sarana penyebaran informasi terkait literasi

Selain itu, dengan meningkatkan minat baca literasi masyarakat maka akan membantu dalam meningkatkan kualitas penduduk indonesia sehingga dapat menghadapi tantangan-tantangan di era globalisasi saat ini. Dengan adanya peningkatan kualitas penduduk Indonesia maka diharapkan adanya peningkatan kualitas pendidikan, etos kerja, kreativitas, dan produktivitas penduduk. Dan dari peningkatan kualitas penduduk ini maka diharapkan dapat membantu meningkatkan ketahanan nasional dalam gatra demografi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline