Lihat ke Halaman Asli

KKN LPPM UPI: Keefektifan Kegiatan Pembelajaran Daring

Diperbarui: 29 Juli 2021   15:49

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

Salah satu upaya pemerintah dalam mencegah penularan virus Covid-19, pemerintah mengeluarkan kebijakan setiap sekolah diharuskan belajar dirumah dengan menggunakan media online yang sudah ada. Apakah dengan belajar melalui media online dapat efektiv bagi pelajar ?

Sistem daring ini adalah sistem tanpa tatap muka dan hanya menggunakan media sosial yang dilakukan dengan jaringan internet.

Setiap guru mulai adanya pandemi ini diharuskan bisa menguasai teknologi yang sudah maju ini. Sehingga guru bisa memastikan kegiatan belajar mengajar tetap berjalan walaupun hanya melalui media online. Dan guru juga harus sekreatif mungkin agar perserta didik pun dapat mengerti.

Hal ini sesuai dengan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia terkait Surat Edaran Nomor 4 Tahun 2020 tentang Pelaksanaan Kebijakan Pendidikan dalam Masa Darurat Penyebaran Corona Virus Disease (Covid-19)

Sistem pembelajaran dilaksanakan melalui perangkat personal computer (PC) atau laptop yang terhubung dengan koneksi jaringan internet. Guru dapat melakukan pembelajaran bersama di waktu yang sama menggunakan grup di media sosial, seperti Whatsapp (WA), telegram, instagram, aplikasi zoom maupun media lainnya sebagai media pembelajaran.

Dengan begitu guru pun dapat memantau siswa yang mengikuti pembelajaran. Tetapi dengan begitu tidak berlaku bagi beberapa sekolah di tiap – tiap daerah.

Beberapa sekolah ada yang tidak siap dengan sistem pembelajaran seperti itu, dikarenakan mereka membutuhkan alat untuk memakai sistem pembelajaran daring tersebut seperti handphone, laptop atau komputer. Dan tidak semua sekolah di daerah juga memiliki akses internet yang bagus. 

Adapun dengan sistem pembelajaran daring ini ada sebagian peserta didik merasa keberatan, dikarenakan orangtua peserta didik yang tidak memiliki alat untuk belajar dan kurangnya biaya untuk membeli handphone untuk melakukan kegiatan pembelajaran. Sehingga pihak sekolah pun ikut mencari solusi untuk mengantisipasi hal tersebut. Beberapa peserta didik yang tidak memiliki handphone bisa melakukan pembelajaran secara kelompok.

Permasalahan pun tidak hanya tentang alat pembelajaran daring, akan tetapi ketersediaaan kuota yang membutuhkan biaya cukup tinggi harganya bagi peserta didik dan guru guna memfasilitasi kebutuhan kegiatan pembelajaran daring.

Banyak orangtua peserta didik yang tidak siap untuk menambah anggaran dalam menyediakan jaringan internet. Pembelajaran daring pun tidak lepas dari jaringannya. Kendala koneksi jaringan internet menjadi salah satu kendaa yang dihadapi peserta didik yang tempat tinggalnya sulit mengakses internet.

Dalam proses pembelajaran daring, penting untuk ditambahkan pesan-pesan edukatif kepada orangtua dan peserta didik tentang Covid-19. Beberapa guru di sekolah mengaku jika pembelajaran daring ini tidak seefektif kegiatan pembelajaran konvensional (tatap muka langsung), karena beberapa materi harus dijelaskan secara langsung dan lebih lengkap.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline