Lihat ke Halaman Asli

Masa Laluku Menghancurkan Masa Depanku

Diperbarui: 22 Desember 2021   20:10

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Love. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Prostooleh

Memiliki sebuah hubungan tidak semudah yang kita bayangkan, mungkin beberapa dari kita merasa iri pada pasangan diluar sana yang selalu memperlihatkan keromantisan dan momen bersama pasangannya masing-masing. 

Saat ini akhirnya aku menyadari dan mempelajari banyak hal setelah akhirnya aku bisa melepas hubungan dengan mantan kekasihku yang berjalan selama 4 tahun, hubungan bersamanya sangat kompleks, tidak jarang orang lain menyebutnya toxic, mentalku sangat menjadi taruhannya selama itu, saat ini kiranya sekarang aku cukup bahagia karena hadirnya kekasih baruku yang selalu memberikan warna, tapi nampaknya menyatukan dua hati dan dua pikiran itu bukanlah hal yang mudah, apalagi setelah hatiku yang terluka karena hal perselingkuhan. Belum lagi ketika ego wanita yang  sering kali meronta-ronta ingin dimengerti. 

Ah sudahlah terlalu bertele-tele, aku mulai saja menceritakan seseorang baru dihidupku yang selalu bersikap baik namun aku yang selalu menghancurkan hubungan ini.

Setelah pisah dengan mantan kekasihku 6 bulan lalu karena hubungan kami yang terlalu kompleks, mulai kasus perselingkuhan, hingga mendapat kekerasan baik verbal maupun fisik sudah aku alami, kini aku memilih untuk menjalani hubungan baru dengan laki-laki yang baik dan menerima masa laluku, awalnya terasa sangat indah, semua berjalan dengan baik dan sosoknya sangat mewarnai hari-hariku, setelah berjalan 5 bulan kami bersama memang tidak ada kasus perselingkuhan maupun kekerasan verbal/fisik yang aku terima, namun lama kelamaan aku merasa hubungan ini menjadi cukup runyam ketika aku mulai menyadari ternyata hatiku belum sepenuhnya sembuh dari rasa sakit akibat perselingkuhan yang dilakukan oleh orang terdahulu, banyak tragedi yang akhirnya menyebabkan aku menjadi kurang percaya dengan orang lain,aku memiliki trust issues yang sangat tinggi terhadap orang lain, Aku juga kurang berkomunikasi soal perasaanku yang begitu takut untuk kehilangan seseorang.

 Lalu aku juga menjadi orang yang sangat curiga pada pasanganku saat ini, rasa takut diduakan kembali selalu menghantuiku setiap malam, aku paham ini bukanlah kesalahan pasanganku, melainkan ini adalah kesalahanku yang di dalam hubungan sebelumnya sudah terbiasa memberikan silent treatment kepada siapapun jika aku telah menyadari kesalahaan mereka terhadapku, hal ini tidak mengurangi konflik melainkan menambah masalah yang sudah ada, dan akhirnya pasanganku kurang mengerti apa kesalahannya dan apa mauku, akupun menyadari bahwa membangun hubungan interpersonal adalah hal yang penting untuk berhubungan khususnya dalam romantic relationship.

 Aku kurang berkomunikasi mengenai apa yang aku rasakan kepada pasanganku, Aku cepat marah dan mudah curiga, yang mengakibatkan pertengkaran besar di hubungan kami, pasanganku yang sebelumnya adalah orang yang sabar dan selalu memberikan penjelasan kepadaku akhirnya pun sudah mulai sampai ke titik lelah, Selain itu aku juga sadar betul bahwa ketika hati belum teralu pulih  dan berdamai dengan masa lalu tidak seharusnya aku cepat-cepat menjalani hubungan dengan alasan orang baru akan memberikanku kebahagiaan sepenuhnya melainkan akan menjadi hubungan yang sama toxicnya dan berakhir akan menyakiti satu sama lain. Ini adalah masalah dalam diriku atau konflik yang belum selesai aku sembuhkan. Sehingga konflik atau masalah ini menjadi berdampak buruk untukku dan orang sekitarku.

 Aku sadar bahwa kurangnya berkomunikasi dan mengatur emosi  akan mengakibatkan hal-hal negative. Emosi merupakan pengalaman dan interpretasi dari sensasi internal kita yang dibentuk oleh Fisiologis, Persepsi, dan Pengalaman sosial. Jadi dapat ku simpulkan bahwa solusi terbaik agar aku bisa memperbaiki hubunganku saat ini adalah dengan mengkomunikasikannya dan mengatur emosi agar tujuanku tersampaikan dengan baik.  

Aku sudah harus mengenal diriku lebih dalam dengan meningkatkan self awareness dan mengetahui masalah apa yang sekiranya membuatku teringat pada masa lalu, hal  ini harus  aku hindari agar emosi negatifku tidak muncul dan dapat meminimalisir konflik pada diriku sendiri maupun konflik dalam hubungan, maka dari itu aku percaya bahwa kunci dari berhubungan adalah berkomunikasi, karena dengan berkomunikasi dengan baik kita semua dapat terhindar dari masalah dan tidak menambah masalah, semoga sedikit ceritaku diatas dapat menjadi pembelajaran bagi kalian, pentingnya untuk membangun hubungan interpersonal akan berdampak pada kehidupan sehari-hari dan orang sekitar, tidak hanya dengan berkomunikasi saja tetapi juga dengan listening, ini juga hal penting yang kerap kali kita lupakan, listening juga merupakan bagian dari cara kita menujukan kepedulian terhadap sesama.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline