Lihat ke Halaman Asli

Namira Calista

Student of State Islamic University of Maulana Malik Ibrahim Malang

Pura-pura Baik-baik Saja itu Sakit, Mending Konseling Aja Yuk!

Diperbarui: 1 Oktober 2019   04:30

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

http://www.tiphidup.com

Artikel-artikel sebelumnya sudah memberi kamu pengetahuan yang cukup mengenai apa itu bimbingan dan konseling, serta bagaimana kode etik yang dipegang teguh oleh guru BK atau konselor sehingga kamu nggak perlu takut lagi terkait privasi masalahmu. Tapi aku masih bingung nih, masalahku ini.. sudah cukup layak untuk ku curhatin ke guru BK nggak ya? ntar dibilang alay lagi, ntar dibilang ngerasa paling susah sendiri lagi. :(

Pernah gak sih, ketika kalian curhat tentang masalah yang kalian punya, kalian malah nerima tanggapan "alaah, gitu doang, alay banget" " yang kaya gitu sih semua orang juga pernah ngalamin" "dramatis banget sih hidup lo" "parahan juga masalah gue" dan bla bla bla.. 

Tanggapan seperti itu tentunya akan membuatmu merasa kecil hati dan enggan membicarakan masalahmu bukan? Alhasil ketika kamu ditanya: kamu kenapa? Aku gapapa kok. Are you ok? Ofc. I'm fine. Tapi kamu tahu gak? yang seperti itu nggak baik lho! Ada kalanya masalah itu harus kamu ceritakan agar kamu tidak menanggung semua masalahmu sendiri dan menjadi beban. Tapi dengan catatan harus ke orang yang tepat ya! Lantas kapan aku harus ke BK?

Layanan bimbingan dan konseling sebenarnya menerima masalah apapun yang ingin kamu curhatkan. Terutama dalam konteks guru BK dalam lingkup sekolah, segala masalah yang dimiliki siswa baik ringan hingga berat akan sangat berpengaruh terhadap kompetensi belajar siswa mengingat kondisi emosional siswa remaja yang masih belum stabil. Jadi sekecil apapun masalahmu tidak usah takut dan curhatlah ke guru BKmu! Tapi, untuk meyakinkan kamu, ini nih, ada yang disebut dengan komponen layanan program Bimbingan dan Konseling. Yuk check it out!!!

Komponen layanan program bimbingan dalam buku Bimbingan konseling disekolah, Konsep Teori dan aplikasinya (Ahmad Susanto:2018)

  •  Layanan dasar, Layanan dasar adalah layanan yang akan diperlukan oleh seluruh peserta didik sebagai upaya pemahaman, fasilitasi, penyesuaian, pencegahan, pemeliharaan, dan meningkatkan kematangan emosi peserta didik. Layanan dasar meliputi : bimbingan klasikal dan bimbingan kelompok.
  • Layanan responsif, Layanan responsif adalah layanan yang diperlukan oleh ssebagian peserta didik karena mengalami hambatan dalam mencapai emosi yang stabil. Layanan responsif sebagai upaya perbaikan, penyembuhan, pemeliharaan dan penyesuaian kematangan emosi peserta didik. Layanan responsif meliputi layanan konseling individual dan konseling kelompok.
  • Perencanaan individual, Layanan perencanaan individual adalah layanan yang ditujukan untuk memfasilitasi peserta didik menetapkan keputusan yang bermakna dalam pengembangan pribadi khususnya yang berkaitan dengan stabilitas emosi pada diri berdasarkan data atau informasi yang diperoleh. Melalui kegiatan penilaian diri, peserta didik diharapjan memiliki pemahaman, penerimaan, dan pengarahan dirinya secara positif dan konstruktif
  • Dukungan sistem, Yakni hal hal yang memfasilitasi, atau yang mendukung ketiga komponen layanan bimbingan dan konseling diatas dapat berjalan dengan lancar sebagaimana mestinya.

Sumber lain, dalam bimbingan dan konseling perkembangan di sekolah teori dan praktik (ulul azam:2016) mengatakan bahwa komponen layanan bimbingan dan konseling adalah :

  • Bimbingan dan konseling pribadi, yaitu suatu proses pemberian bantuan dari konselor atau guru bimbingan dan konseling kepada konseli untuk memahami, menerima, mengarahkan, mengambil keputusan, dan merealisasikan keputusannya secara bertanggung jawab tentang perkembangan aspek pribadinya, sehingga dapat mencapai perkembangan pribadinya secara optimal. Bimbingan ini dimaksudkan agar konseli dapat memahami, menerima, dan mengembangakan potensi diri, kelemahan, dan kelebihannya sendiri baik dari aspek fisik maupun psikis. Dapat mencapai keselarasan perkembangan dan kematangan cipta-rasa-karsa, dan mengakualisasikan dirinya sesuai dengan potensi diri secara potensial berdasarkan nilai-nilai agama dan budaya.
  • Bimbingan dan konseling sosial, yaitu suatu proses pemberian bantuan dari konselor kepada konseli untuk memahami lingkungan dan dapat melakukan interaksi sosial secara positif, terampil berinteraksi sosial, mampu untuk mengatasi masalah-masalah sosial yang dialaminya dan menyesuaikan diri, serta memiliki keserasian hubungan dengan lingkungan sosialnya sehingga mencapai kebermaknaan dalam hidupnya. Layanan konseling ini bertujuan untuk membantu konseli agar mampu berempati terhadap kondisi orang lain, memahami keragaman latar sosial budaya, menghormati dan menghargai orang lain, menyesuaikan diri dengan norma yang berlaku, berinteraksi sosial yang efektif, bekerjasama dengan orang lain secara bertanggung jawab, dan mengatasi konflik dengan orang lain berdasarkan prinsip yang saling menguntungkan.
  • Bimbingan dan konseling belajar, yaitu pemberian bantuan konselor atau guru BK kepada siswa/konseli dalam mengenali potensi diri dalam belajar, memiliki sikap dan keterampilan belajar, terampil merencanakan pendidikan, memiliki kesiapan menghadapi ujian, memiliki kebiasaan belajar teratur dan mencapai hasil belajar yang optimal agar dapat mencapai kesuksesan dan dapat mencapai kebahagiaan dalam hidupnya. Tujuan layanan ini adalah untuk menyadari potensi diri dalam aspek belajar dan memahami berbagai hambatan belajar, memiliki sikap dan kebiasaan belajar yang positif, memiliki motif yang tinggi untuk belajar sepanjang hidup, memiliki keterampilan belajar yang efektif, dan memiliki keterampilan perencanaan dan penetapan pendidikan selanjutnya.
  • Bimbingan konseling karir, yaitu proses pemberian bantuan konselor kepada konseli untuk mengalami pertumbuhan, perkembangan, eksplorasi, aspirasi, dan pengambilan keputusan karir sepanjang rentang hidupnya secara rasional dan realistis berdasar informasi potensi diri dan kesempatan yang tersedia di lingkungan hidupnya. Tujuan layanan konseling inni adalah untuk memfalisitasi perkembangan, eksplorasi, aspirasi, dan pengambilan keputusan karis sepanjang rentang hidup konseli. Dengan demikian diharapkan konseli dapat memiliki pemahaman diri (kemampuan, minat, dan kepribadian) yang berkaitan dengan karir, memiliki pengetahuan terkait dunia kerja dan informasi karir yang menunjang kematangn kompetensi karir, memiliki sikap positif terhadap dunia kerja, memahami relevansi kemampuan menguasai pelajaran dengan persyaratan keahlian atau keterampilan bidang karir yang diminati,dan memiliki kemampuan untuk membentuk identitas karir.

Bagaimana? lebih baik daripada berusaha memendam semuanya sendiri bukan? jadi jangan memendam semuanya sendiri ya, kasihan hatimu. demikian artikel kali ini. semoga bermanfaat, dan salam sukses!

Referensi :

Susanto, Ahmad.2018. Bimbingan konseling disekolah, Konsep Teori dan aplikasinya.Jakarta:Kencana

Azam, Ulul.2016.bimbingan dan konseling perkembangan di sekolah (teori dan praktik).Yogyakarta:Deepublish




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline