Lihat ke Halaman Asli

Nayla I. Hisbiyah

🎓 2021. Dalam pengabdian.

Kampung, Berkat, dan Malam Jum'at ( Part 1 )

Diperbarui: 18 September 2021   07:35

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokumentasi pribadi

Malam Jum'at, waktu yang biasanya dipilih masyarakat muslim jawa -terutama warga Nahdliyyin- untuk melaksanakan agenda mingguan. Seperti, Diba'an, majelisan, tahlilan, dan agenda yang lain sesuai dengan kebiasaan tiap kampung.

Dalam agenda tersebut, tidak akan ketinggalan sajian yang disediakan tuan rumah. Biasanya berupa aneka jajanan atau nasi beserta lauk pauknya. Adakalanya dimakan ditempat, ada juga yang dibawa pulang sebagai buah tangan untuk keluarga.

Berkat, itulah nama panggilan bagi sajian tersebut. Tujuannya, tidak lain semata untuk bersedekah dan menghormati tamu yang telah menghadiri undangan, walimah, maupun agenda-agenda lain.

Sebenarnya, ada cerita cinerita yang mensejarahkan bahwa asal mula berkat adalah sajian yang dipersembahkan untuk  arwah leluhur pada masa sebelum Islam berkembang di Jawa. Namun, setelah Islam disyiarkan oleh para mubaligh, wali, dan syekh, sedikit demi sedikit ajaran Islam mulai memasuki arteri tradisi masyarakat Jawa. Sebab, Para Ulama yang mensyiarkan Islam tidak serta merta menghapus tradisi masyarakat Jawa, melainkan meluruskan tradisi dan memasukkan nilai Islami. Yang haram diganti dengan yang halal tanpa menghilangkan yang sudah menjadi tradisi.

Maka, sesajen yang dulunya dipersembahkan untuk roh leluhur dimasukkanlah nilai Islam menjadi sedekah (shadaqah) dan tidak diberikan pada pohon, batu besar, maupun benda yang dianggap bisa memberi keberuntungan, melainkan sedekah diberikan kepada kerabat, tetangga, dan warga sekitar sebagai ungkapan rasa syukur dan terlantun do'a semoga Alloh SWT. mengabulkan segala keinginan dan diberi keselamatan bagi Si Pemilik Hajat.

Maka, suatu hal biasa bagi kita penduduk kampung jika sering kali menerima seserahan dari tetangga. Dan jangan heran jika hampir setiap hari ada saja kegiatan yang diagendakan sebagai wujud solidaritas dan jiwa gotong royong warga kampung. 

Bayangkan saja, jika tiap malam :

Senin, Diba'an.

Selasa, Pengajian.

Rabu, Khataman.

Kamis, Manaqiban.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline