Di Kota Bandung Jawa Barat, seorang Wanita paruh baya berjuang untuk bertahan hidup demi memenuhi kebutuhan hidup sehari-harinya.
Beliau berjualan dari pagi hingga sore untuk mendapatkan penghasilan dengan berjualan Tisu dan Minuman Probiotik.
Hidup sebagai sebatang kara dengan keadaan sudah lama ditinggalkan suaminya dan beliau tidak memiliki keturunan yang membuat beliau hidup sendirian di kota besar ini.
Wanita paruh baya tersebut bernama Hasanah. Saat ini beliau berusia sekitar 70 tahun-an. Hanasah berasal dari luar kota tepatnya dari Kabupaten Sumedang dan merantau ke Kota Bandung semenjak tahun 2010 hingga sekarang, artinya Hasanah telah merantau selama 14 tahun di Kota Bandung.
Hasanah tinggal di sebuah kos sederhana disekitar daerah Sekeloa, Hasanah tinggal di kosan dengan fasilitas seadanya tanpa kasur, lemari, dan barang lainnya.
Beliau tidur hanya beralaskan karpet yang dibawa dari Sumedang. Walaupun merantaui Hasanah selalu menyempatkan kembali ke kampung halaman setiap 2 minggu sekali atau 1 bulan sekali dengan menggunakan moda transportasi elf.
Hal ini dilakukan karena beliau masih memiliki rumah sederhana di kampung halamannya.
Hasanah merupakan seorang janda yang telah menikah sebanyak 2 kali. Pernikahan pertama beliau dengan seorang pria tidak dikaruniai seorang anak.
Selang dari beberapa tahun kemudian Hasanah menikah kembali namun tetap tidak dikaruniai seorang anak.
Pada pernikahan kedua tersebut beliau sempat mengandung selama 5 bulan namun mengalami keguguran. Dan pernikahan kedua ini pun tidak berlangsung lama yang di sebabkan suatu keadaan.