Lihat ke Halaman Asli

Nama VANY DWI CAHYATI

Mahasiswa Prodi Kesehatan Masyarakat, Jurusan Ilmu Kesehatan Masyarakat, Fakultas Ilmu Keolahragaan, Universitas Negeri Semarang

Cegah DBD, Mahasiswa PKL SKM Penggerak dari IKM UNNES Mengadakan Program "SIAGA DARA"

Diperbarui: 20 November 2022   20:41

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokpri

Mahasiswa PKL SKM Penggerak Universitas Negeri Semarang melaksanakan program "SIAGA DARA" (Kolaborasi Bersama Cegah Demam Berdarah) di Kelurahan Plalangan, Kecamatan Gunungpati, Kota Semarang pada Oktober 2022.

Demam Berdarah Dengue (DBD) adalah penyakit yang disebabkan oleh virus yang ditularkan melalui nyamuk Aedes Aegypti. Gejala awal demam berdarah adalah demam tinggi mendadak, bintik-bintik merah pada kulit, dan lemah lesu. Apabila tidak segera ditangani dapat menimbulkan gejala lanjutan seperti perdarahan (mimisan, muntah atau berak darah), gelisah, tangan dan kaki dingin serta berkeringat, hingga mengakibatkan kematian.

Kota Semarang merupakan salah satu daerah endemis DBD di Indonesia. Kecamatan Gunungpati adalah salah satu Kecamatan dengan angka CFR (Case Fatality Rate) atau Angka Kematian DBD tertinggi di Kota Semarang. Sampai bulan Oktober tahun 2022 terdapat 29 kasus DBD dengan 3 kematian, meningkat dari tahun 2021 yaitu 27 dengan 0 kematian, padahal tahun 2022 belum mencapai akhir tahun.

Mahasiswa PKL SKM Penggerak UNNES yang terdiri dari 2 mahasiswa dari Prodi Kesehatan Masyarakat menggalakkan program "SIAGA DARA" yang dilaksanakan di Kelurahan Plalangan yang merupakan salah satu wilayah kerja Puskesmas Gunungpati. Berdasarkan data Sistem Informasi Tunggal Dara Dinas Kesehatan Kota Semarang terjadi peningkatan kasus DBD dari tahun 2021 di wilayah Kelurahan Plalangan.

Adapun program yang diselenggarakan diantaranya berupa penyuluhan DBD, peningkatan kualitas PSN (Pemberantasan Sarang Nyamuk) dan PJN (Pemeriksaan Jentik Nyamuk), serta diseminasi informasi melalui pemasangan banner DBD pada beberapa titik di Kelurahan Plalangan.

Awalnya, penentuan program dilakukan melalui diskusi bersama pengurus FKK (Forum Kesehatan Kelurahan) dengan menganalisis kebutuhan masyarakat dan efisiensi program. Setelah diskusi tersebut, ditemukan kesepakatan bahwa intervensi yang dilakukan adalah program penyuluhan DBD, peningkatan kualitas PSN (Pemberantasan Sarang Nyamuk), serta pemasangan banner info DBD di beberapa titik di kelurahan Plalangan.

Konsultasi dan Diskusi Program bersama Pengurus FKK kelurahan Plalangan/dokpri

Kegiatan penyuluhan DBD dilakukan setelah APEL Pembukaan PSN Serentak di Kelurahan Plalangan yang dihadiri oleh Lurah Plalangan, Staf Kelurahan, Pengurus FKK, dan Kader Kesehatan Kelurahan Plalangan. Topik utama yang dibahas pada penyuluhan tersebut adalah peningkatan 3M Plus, tempat-tempat yang terdapat jentik nyamuk namun sering dilewatkan serta pertolongan pertama DBD mengingat tingginya angka kematian DBD di Kecamatan Gunungpati. 

Kegiatan penyuluhan dilanjutkan dengan mengikuti PSN bersama dalam upaya pencegahan perkembangbiakan nyamuk dengan menyeluruh pada tempat-tempat yang sering dijumpai jentik nyamuk namun terlewatkan seperti botol-botol bekas, pot bunga, dan tempat tiang bendera di halaman rumah warga.

Penyuluhan DBD yang Dihadiri oleh Lurah Plalangan, Staf Kelurahan, Pengurus FKK, dan Kader Kesehatan/dokpri

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline