Lihat ke Halaman Asli

Ketika Nome Puasa

Diperbarui: 26 Juni 2015   13:34

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

#paradeparashit

-edisiramadhan-

Urusan dengan mobilnya yang tabrakan beruntun (episode1) belum selesai...

Nome kembali ke bengkel mengecek mobilx yang ternyata semakin banyak yang perlu diperbaiki. Terutama bagian mesinnya.

Dasar mobil wanita, taunya isi bensin saja..begitulah tipikal anak tak mandiri.

Belakangan ini Taxi masih jadi langganan setianya. Pengen naik becak juga karena jarak dekat tapi cuaca sangat terik.

Puasa kali ini ia full. Tahun2 sebelumnya sangat mudah tergoda resto dan kafe yang tetap memamerkan deretan pelanggan dan makananx di antara orang berpuasa.

Nome jaman dulu, gadis manja yang tak tahu adat, pasti dengan tak ada beban membatalkan puasanya.

Untung sudah ditempa di pengajian pak petua. Keimananx tahun ini boleh dibilang memasuki masa keemasan.

Tapi tak boleh takabur, karena hati dibolakbalik, maka teruslah istikamah, jangan lupa istighfar nome, gumamnya.

Sebuah taxi rada peot menepi. Ia yang biasanya pilih2 taxi kali ini menurunkan standarnya. Rejeki orang jangan ditahan, pikirnya.. Baiklah.. Asal ada ac nya *tetep

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline