Lihat ke Halaman Asli

Anjing di Sumur Tua

Diperbarui: 26 Juni 2015   09:54

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

1294318618700221374

Seekor anjing jatuh di sumur tua yang dalam. Ia mencoba menengadah ke atas, yang nampak hanyalah langit biru. Semula ia menjerit meminta tolong, namun siapa yang sudi membantunya? Teman-temannya telah pergi. Kawan-kawannya telah berlalu. Tidak ada yang mau mengeluarkannya dari sumur tua yang tak bertuan itu. Anjing putus asa. Suaranya tidak cukup keras lagi memanggi bantuan. Dan ia menunggu ajalnya tiba. Seorang anak lewat di pinggir sumur. Ia sedang mencari layangannya yang putus dibawa angin. Sudah dicari ke mana-mana, ia tidak temukan. Batinnya membawa ia ke sumur tua. Betapa ia terkejut, saat melihat seekor anjing berada di sana. Dalam lelah dan putus asa. Seakan malaikat maut sudah begitu dekat dengannya. Dan hanya hitungan menit rohnya akan melayang meninggalkan raganya. Anjing menunjukkan wajah iba. Mengharap sianak berbelas kasih. Mengulurkan tangan membantu. Mengeluarkannya dari sumur tua yang dalam ini. Air matanya meleleh deras. Lihahnya diulur kuat. Hidungnya mendengus keras. Semakin nampak muka putus asa di wajahnya. Seakan hidupnya berakhir sudah. Si anak menjadi lupa dengan layangan yang sedang dicarinya. Wajah anjing membuatnya iba. Dicari jalan mengeluarkannya. Sepotong bambu panjang dijulur ke dalam. Berharap si anjung dapat keluar. Tidak bisa. Dua bambu diikat menjadi satu. Tidak bisa. Tiga bambu. Tidak bisa. Bagaimana caranya? Si anak menjatuhkan bambu panjang ke dalam. Ia turun ke bawah. Menarik anjing ke atas. Anjing selamat. Tapi sangat lelah. Hari-hari ia menyemangati. Memberi jiwa pada si anjing. Memberi makan memberi energi, agar ia kembali segar. Hari kelima anjing durjana. Ia memakan segala yang ada. Buang kotoran di mana-mana. Pecahkan piring hancurkan semua. Si anjing sungguh durhaka. Budi baik dibalas tuba.

.

.

.

------------ Baca Edisi Lengkap ------------

| Bangsa Bermarga Satwa |

|Kucing | Tikus | Cecak | Elang | Bebek |Harimau |Anjing|

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline