Dengan kemajuan teknologi yang saat ini mulai menjalar dimana-mana. Membuat pekerjaan apapun menjadi mudah dan praktis. Bahkan seiring berjalannya waktu, semakin banyak cara-cara tradisional yang mulai beralih ke digital. Salah satunya penggunaan peta atau maps.
Bermula hanya bermodalkan selembar kertas lalu bertanya-tanya ke orang sekitar untuk sampai ke tempat tujuan. Sekarang dengan menggunakan smartphone para pengguna hanya harus memasukkan alamat tujuan. Selanjutnya, aplikasi pendukung seperti google maps, waze, dan masih banyak lagi akan bekerja mengarahkan jalan sesuai ke arah tempat tujuan.
Namun, di samping kemudahan mencari alamat yang ada. Banyak perempuan yang mengeluh bingung, bahkan tidak bisa menggunakan aplikasi-aplikasi maps tersebut. Tidak jarang perempuan tersebut salah arah, salah jalan, telat belok, terlewat jauh, bahkan tersesat ke hutan, sawah, atau kuburan yang sebenarnya tidak bisa dilalui oleh kendaraan.
Meskipun tidak semua perempuan kesulitan dalam membaca maps, namun stigma masyarakat sudah terlanjur menganggap hampir semua perempuan tidak bisa membaca maps dengan benar.
Disamping itu hal tersebut menarik perhatian ilmuwan untuk melakukan penelitian. Sehingga setelah dilakukan penelitian, ternyata ada beberapa faktor mengapa perempuan kesulitan membaca maps dibandingkan dengan laki-laki, berikut penjelasan selengkapnya.
Menurut penelitian yang dilakukan di Universitas Illinois di Amerika Serikat, salah satu alasan perempuan kesulitan membaca maps adalah karena perbedaan kemampuan spasial dari laki-laki dan perempuan.
Kemampuan spasial adalah kemampuan seseorang untuk bisa lebih memahami hubungan antara objek dan ruang atau tempat dengan lebih baik. Dari riset yang dilakukan, laki-laki memiliki kemampuan spasial yang lebih bagus dibanding perempuan.
Menurut peneliti, hal ini dipengaruhi oleh faktor hormonal. Karena tingkat hormon testosteron laki-laki lebih tinggi dibanding perempuan, membuat laki-laki bisa lebih baik dalam hal navigasi.
Uniknya, hipotesis ini telah dibuktikan dengan penelitian lanjutan dan terbukti, perempuan yang diberi tambahan hormon testosteron akan meningkat pula kemampuan navigasi atau membaca mapsnya.
Alasan berikutnya menurut peneliti dari Norwegian University of Science and Technology, Carl Pintzka. Karena ada perbedaan stategi antara laki-laki dan perempuan dalam hal navigasi.
Pintzka berpendapat cara kerja otak pada laki-laki biasanya lebih memfokuskan proses navigasi pada tempat tujuannya. Karenanya dalam membaca maps, laki-laki melihat tempat tujuan dan menuju ke lokasi tersebut berdasarkan arah mata angin.