Lihat ke Halaman Asli

Nalika MarcelinaAlpia

Guru PPKN SMA Labschool Cibubur

Meningkatkan Kemampua Berpikir Kritis (HOTS) Peserta Didik Kelas 10 pada Materi Ancaman terhadap Negara

Diperbarui: 14 Desember 2022   11:48

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Kondisi yang menjadi latar belakang masalah adalah rendahnya kemampuan berpikir kritis atau tingkat tinggi peserta didik. Hal tersebut dilihat berdasarkan hasil observasi awal dikelas 10 bahwa hasil penilaian harian dari beberapa peserta didik saat dihadapkan dengan soal HOTS rendah karena peserta didik mengalami kesulitan dalam menjawab dan mencerna soal yang berbasis analisis permasalahan.

Menurut (Ariayana 2018), Adapun karakteristik soal HOTS yakni (1) mampu menilai kemampuan berpikir kritis, (2) melakukan permasalahan yang menyangkut kesehariannya, serta (3) menggunakan permasalahan secara beranekaragam
Peserta didik kurang mampu untuk berpikir secara kritis dan mendalam. Hal tersebut juga didasari oleh peran guru yang belum optimal dalam menggunakan model pembelajaran yang inovatif sangat berpengaruh karena siswa cenderung menjadi pasif dan kurang terasah ketika guru mengajar dengan   monoton.

Mengapa praktik ini penting untuk dibagikan?

Untuk menunjukkan praktik baik yang sudah dilakukan, berbagi pengalaman kepada guru yang mengalami permasalahan yang sama dengan penulis. Praktik baik  ini diharapkan dapat menyelesaikan permasalahan guru  yang belum memanfaatkan model-model pembelajaran inovatif dengan maksimal dan meningkatkan motivasi peserta didik dalam kemampuan berpikir tingkat tinggi atau kritis saat pembelajaran begitupun saat menhadapi soal HOTS dalam ujian.

Apa yang menjadi peran dan tanggung jawab anda dalam praktik ini?

Peran dan tanggung jawab penulis dalam praktik adalah melaksanakan pembelajaran sesuai perangkat yang dibuat dan membuat pembelajaran yang menyenangkan (tidak monoton) di kelas dengan menggunakan model pembelajaran inovatif sehingga peserta didik menjadi aktif dan kreatif dalam aktivitas pembelajaran di kelas. Adapun langkah-langkah guru dalam mengatasi permasalahan tersebut yaitu guru menggunakan model pembelajaran  Problem  Based Learning (PBL) dengan menggunakan media pembelajaran berupa salindia  Power  Point,  penampilan video kasus dari YouTube, dan presentasi dengan media Canva sertaa pada proses pembelajarannya  guru  akan  menyampaikan   aplikasi ilmu secara kontekstual yang peserta didik pelajari di kehidupan sehari-hari dan memberikan pujian kepada peserta didik yang aktif bertanya,aktif menyimak, dan menyampaikan pendapat atau menjawab pertanyaan yang diberikan guru agar peserta didik semakin termotivasi dalam mengikuti pembelajaran.

Apa saja yang menjadi tantangan untuk mencapai tujuan tersebut?

Tantangan yang dihadapi dalam pembelajaran ini yaitu peserta didik masih kesulitan dalam menganalisa suatu permaslahan dan juga wawasan umum mereka yang masih belum luas saat dihadapkan dengan fenomena serta situasi mengenai negara yang terkini hal tersebut disebabkan kurangnya minat literasi peserta didik dan masih minimnya penggunaan model pembelajaraan dan media inovatif yang di gunakankan guru terkait keterbatasan waktu guru dalam penyiapan perangkat pembelajaran sehingga guru terbiasa menyiapkan pembelajaran yang simpel seperti metode ceramah. Selain itu, guru masih membutuhkan waktu yang lama dalam mengorganisir peserta didik khususnya saat berdiskusi dan presentasi kelompok.

Siapa saja yang terlibat?

Demi tercapainya sebuah tujuan dan kerja sama dari berbagai pihak sangat dibutuhkan. Rekan sejawat sebagai tempat untuk berbagi pengalaman, kepala sekolah sebagai penentu kebijakan atas izin yang diberikan dalam melaksanakan kegiatan praktik baik ini, peserta didik kelas X dan seluruh stake holder yang bekerjasama untuk kelancaran praktik baik ini.

Langkah langkah dan strategi yang digunakan dengan menerapkan model pembelajaran Problem Based Learning PBL agar siswa mampu memecahkan suatu permasalahan dan dituntut untuk dapat berpikir kritis atau tingkat tinggi dan menggunakan media Canva untuk penyajian hasil diskusi kelompok peserta didik agar dapat meningkatkan kreativitas dan inovasi pada materi dan tidak merasa bosan dalam pembelajaran.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline