Lihat ke Halaman Asli

Penerapan Teknologi Spinner peniris minyak untuk mendukung produktivitas dan kualitas produk kacang sembunyi

Diperbarui: 18 Januari 2025   14:16

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber Gambar : Dokumen Pribadi

Inovasi teknologi terus berkembang, tidak hanya untuk industri skala besar, tetapi juga untuk mendukung produktivitas usaha kecil dan menengah (UKM). Salah satu inovasi tersebut adalah spinner peniris minyak, sebuah alat yang kini dimanfaatkan oleh mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya untuk membantu masyarakat meningkatkan kualitas dan daya saing produk tradisional, seperti kacang sembunyi.

Sebagai bagian dari program pengabdian masyarakat, mahasiswa KKN memperkenalkan dan mengaplikasikan teknologi spinner peniris minyak kepada kelompok usaha kecil di desa candiwata,mojokerto jawa Timur. Kacang sembunyi, camilan tradisional yang terkenal dengan cita rasa gurih dan manisnya, sering kali menghadapi tantangan berupa kandungan minyak berlebih. Hal ini tidak hanya memengaruhi rasa, tetapi juga mengurangi masa simpan produk.

Sumber Gambar : Dokumen Pribadi

Alat spinner peniris minyak ini bekerja dengan memanfaatkan gaya sentrifugal yang efektif memisahkan minyak dari makanan. Dalam demonstrasi yang dilakukan mahasiswa, proses ini mampu menurunkan kadar minyak pada kacang sembunyi hingga 75% lebih cepat dibandingkan metode tradisional (manual).

Salah satu pengusaha lokal Ibu Miyati di desa candiwatu, yang terlibat dalam program kerja ini sebagai mitra UMKM di Desa Candiwatu, mengungkapkan rasa terima kasihnya atas inovasi tersebut. "Dulu, saya harus meniriskan minyak dengan manual, butuh waktu lama dan hasilnya tidak konsisten. Setelah mencoba alat ini, hasilnya jauh lebih baik, dan produk saya lebih banyak diminati pembeli," ungkapnya dengan antusias.

Selain itu, program kerja ini juga memberikan pelatihan kepada mitra tentang cara merawat dan menggunakan spinner peniris minyak secara optimal.  mahasiswa khususnya TTG 1 KKN R8 berharap penerapan teknologi ini tidak hanya meningkatkan kualitas produk, tetapi juga membuka peluang usaha yang lebih luas bagi masyarakat desa.

Dengan penerapan teknologi spinner peniris minyak, produk kacang sembunyi tidak hanya mempertahankan keunikan rasa tradisionalnya, tetapi juga mampu bersaing di pasar modern. Upaya mahasiswa KKN Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya ini menjadi bukti nyata bahwa teknologi dapat menjadi katalisator dalam melestarikan sekaligus mengembangkan produk lokal.

 

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline